Khamis, 21 Julai 2011

PROVENSI JAMBI INDONESIA.


PETA PEMBAGIAN KABUPATEN  PROVENSI  JAMBI       

   1. HIJAU MUDA = KERINCI ......Kerinci........Jambi........ -+.417 km........


               2. BIRU  =  BUNGO.........Muara Bungo.........Sungai Penuh.........-+250 km.......

               3. OREN MUDA    =  MERANGIN .... Bangko........Sungai Penuhi.........-+173 km....

               4. MERAH   =  SAROLANGUN........Sarolangun........Sungai Penuhi.......... -+ 243 km..... 

               5. KUNING   = BATANGHARI......Muara Bulian........Sungai Penuh.........-+ 350 km.... 

               6. COKLAT  =   TEBO......Muara Tebo.........Sungai Penuh......- +340 km.....

               7. OREN TUA =  TUNJUNG JABUNG BARAT......Kuala Tungkal.........Sungai Penuh.....-+ 490 km...

                8. TITIK COKLAT = JAMBI KOTA.........Sungai Penuh........ -+ 417 km....    

                9. HIJAU   =  MUARO JAMBI.........Sengeti .......Sungai Penuh.       .- + 480 km...

                10. HIJAU MUDA = TANJUNG JABUNG TIMUR....... Muara Sabah..........Sungai Penuh..- + 520 km....

                11. KOTA MADYA SUNGAI PENUH.

Selasa, 28 Jun 2011


Melacak Jejak Peradaban Melayu Tua





Di Jambi, ada masyarakat di lima desa yang tergabung dalam satu marga: Serampas. Walau hidup sederhana, kelompok yang boleh dibilang masyarakat terisolir ini memiliki pandangan hidup yang arif dan kompak, baik sesama mereka bahkan terhadap alam sekitar. Selain Serampas, Jambi juga menyimpan jejak peradaban kuno lainnya: aksara incung. Pemerintah daerah setempat tengah berupaya mengenalkan kembali aksara itu kepada generasi muda. Berikut laporan wartawan GATRA JOGI SIRAIT, yang menelusuri dua jejak peradaban kuno itu beberapa waktu lalu.

Pagi itu, Jamilah terlihat asyik berkutat dengan tanaman padinya di sawah. Perempuan setengah baya itu dibantu beberapa perempuan lain yang masih tetangga. Pekerjaan rutin itu dilakoninya sejak kecil. Suaminya, Badu Mari, pergi ke ladang mengurusi kebun kulit manis (cassiavera) mereka. Dua anak mereka yang masih kecil sudah berangkat berjalan kaki menuju sekolah untuk menimba ilmu di tingkat dasar.

Pada malam hari, perempuan itu menyiapkan santap malam buat seluruh anggota keluarganya.

Beruntung, keluarga sederhana ini tak perlu bergelap-gelap ketika makan. Sudah empat ini mereka menikmati listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Sebelumnya, mereka hanya menikmati hidangan di bawah temaran sinar dari lampu minyak. Usai makan, mereka mengobrol seadanya sebelum akhirnya beranjak tidur.

Pemukiman penduduk di Desa Lubuk Mentilin, Kabupaten Merangin, Jambi
Dalam sepekan, setiap hari Rabu atau Kamis mereka rutin pergi berbelanja ke Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci. Perjalanan sejauh 34 km itu mereka tempuh dengan berjalan kaki. Sedangkan barang-barang diangkut dengan kuda. Pekerjaan yang sama dilakoni keluarga ini selama bertahun-tahun.

Kuda pengangkut barang
Begitulah potret sehari-hari keluarga Badu yang mencerminkan pola hidup sederhana marga Serampas di desa Renah Kemumu, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin. Desa ini terletak di posisi paling ujung, berjarak 142,5 km dari Bangko, ibukota Kabupaten Merangin.

Relokasi yang Terus Mengancam

Bangunan Rumah Panggung di Tanjung Kasri
Ada lima desa tempat bermukim rumpun Marga Serampas: Renah Kemumu, Lubuk Mentilin, Rantau Kermas, Tanjung Kasri, dan Renah Alai. Kelima desa ini berada dalam satu kecamatan. Desa yang paling dekat atau yang pertama kali kita jumpai jika mau masuk ke Renah Kemumu adalah Desa Renah Alai berjarak 97 km dari Bangko.

Suasana terasa mencekam ketika kami melewati Desa Sei Lalang menuju Desa Renah Alai. Jalan sepanjang 8 km itu dipercaya konon sangat angker, juga berbahaya. Kiri-kanan jalan dipenuhi hutan lebat. Pada saat memasuki kilometer pertama terdapat, di sebelah kiri jalan tampak bekas Rumah Hitam, markas anggota TNI-AD berjuluk “Tim Laba-laba” yang membuat jalan. Karena terusik dengan rumah yang terkesan angker itu, masyarakat pun membongkarnya. Yang juga menakutkan adalah binatang buas yang kerap muncul dan mengancam nyawa manusia.

Masyarakat Serampas boleh dibilang belum tersentuh modernisasi. Hanya Desa Renah Alai yang boleh dibilang cukup maju. Total ada 2.150 jiwa yang bermukim di lima desa itu. Pada 1965, Desa Renah Kemumu 650 jiwa, Tanjung Kasri 450 jiwa, Lubuk Mentilin 250 jiwa, Rantau Kermas 600 jiwa, dan Renah Alai 1.200 jiwa. Hingga kini, mereka masih teguh memegang adat istiadat.

Kelima desa itu sesungguhnya berada dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, daerah yang ditetapkan sebagai taman nasional pada 14 Oktober 1999. Pengukuhannya pun dideklarasikan sejak 1982. Pernah pada 1992, Bupati Merangin ketika itu, Bambang Sukowinarno, mengumumkan kepada masyarakat agar dua desa terujung: Tanjung Kasri dan Renah Kemumu, direlokasi.

Tapi dalam suatu forum resmi, seorang tokoh masyarakat Serampas bernama Alutral B. Serampas

menolaknya. ”Ini tanah nenek moyang kami. Jauh sebelum ada Taman Nasional, kami sudah berada di sana. Apapun alasannya kami tidak akan pindah!” ujarnya dengan nada keras di depan pejabat teras Merangin. Alhasil, rencana relokasi pun gagal.


Alutral B. Serampas
Alutral adalah orang pertama Serampas yang dianggap sukses. Ayah satu anak ini sejak masuk tahun 1987 hingga sekarang dipercaya menjadi Kasi Penanganan Jembatan Dinas PU Kabupaten Merangin. “Itupun karena setamat SD saya sudah ke luar dari Serampas dan diasuh orangtua angkat. Kalau tidak, belum tentu saya bisa seperti ini,” kata pria berusia 55 tahun itu.

Warga Renah Kemumu sedang menanam padi

Wacana relokasi itu terus berkembang hingga kini. Namun para aktivis di Jambi terang-terangan menentang. Direktur LSM Pinang Sebatang, Husni Thamrin, memandang negara tidak adil karena masyarakat sudah lebih dulu menetap di daerah itu. “Masyarakat jangan dipandang sebagai kaum yang bodoh dan tidak tahu apa-apa. Mereka semestinya memiliki hak kelola dan terbukti mereka memiliki kemampuan melestarikan hutan,” katanya.

Menjadi Objek Penelitian

Kawasan marga Serampas pernah menjadi objek penelitian. Dr. Bill, seorang ahli kepurbakalaan Inggris adalah orang pertama yang meneliti di Serampas. Pada tahun 1972-1974, pria berdarah Inggris itu diutus Pemerintah Kanada dengan berpatokan peta dari Den Haag. Kedatangannya yang diberi nama “operasi gading dua”, sebenarnya dimaksudkan untuk melihat potensi emas dan sejarah Serampas.

Bill Watson meneliti dari Desa Ranah Kemumu sampai ke Desa Seblat Ulu, yang kini masuk wilayah Kabupaten Rejang Lebong. Ia menggali lubang dengan panjang 4 meter, lebar 2 meter, dan kedalaman 4 meter. Berdasarkan penggalian itu, Bill Watson menyatakan bahwa pada 4.000 tahun lalu, di kawasan itu pernah berdiri sebuah kerajaan. Sama tuanya dengan kota Victoria di Afrika Selatan dan Kutai di Kalimantan. Sementara itu, hasil penelitiannya soal potensi emas tidak dijelaskan.

Pada tahun 2002-2006, John David Neidel, seorang arkeolog Amerika Serikat, kembali meneliti. Penelitian ini meliputi kawasan sangat luas, mulai Desa Lempur, Renah Kemumu, hingga kampung terujung di Kecamatan Jangkat, yakni Desa Pematang Pauh. David menelusuri 24 situs bekas dusun lama yang pernah ada di sekitar Renah Kemumu. Ia juga meneliti tiga kuburan besar yang ada di Serampas dan menelusuri semua benda peninggalan.

Hasilnya, David Neidel menemukan bukti bahwa masyarakat Serampas bercorak tradisi megalitikum. Bahkan tradisi megalitikum di dataran tinggi Jambi bertahan hingga kedatangan Islam. Di kawasan tersebut, tradisi ini tampaknya baru berakhir pada abad ke-18. Ketika itu, Sultan Jambi memerintahkan kepada para penguasa (depati) di dataran tinggi Jambi agar mengubah kepercayaannya.


Pohon kayu manis di kebun warga

Hal itu dikuatkan Agus Widiatmoko, arkeolog dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Provinsi Jambi. Agus, yang ikut bergabung dalam tim peneliti David Neidel, menyimpulkan bahwa peninggalan yang ada di Serampas memiliki keterkaitan dengan tradisi yang masih dipertahankan hingga kini. “Tradisinya secara turun temurun masih sama. Namun karena Islam sudah masuk, maka alat-alat pemujaannya berupa benda-benda sudah ditinggalkan,” ujarnya.

Asal-usul yang Masih Kabur

GATRA tidak menemukan referensi yang menguraikan secara jelas asal-muasal marga Serampas. Bahkan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Merangin mengaku tidak memiliki referensi apapun. Seorang staf bidang perencanaan di dinas itu, Fredi Yusman, mengungkapkan bahwa pihaknya belum pernah melakukan penelitian, baik tentang kebudayaan, asal-muasal maupun kondisi perekonomian masyarakat Serampas. “Kemungkinan besar karena tidak tertarik makanya tidak pernah dilakukan penelitian. Kami juga kesulitan SDM untuk meneliti, baik secara perorangan maupun instansi,” katanya.

Apa boleh buat, riwayat marga itu hanya bisa disusun berdasarkan cerita turun-temurun yang beredar di masyarakat setempat. Terkisah, Nabi Idris memiliki tiga anak. Anak pertama Sultan Rajam Ruhum, berkelana ke daerah Cina. Anak kedua, Sultan Rajo, merantau ke Jepang. Konon anak ketiganya, Sultan Rajo Maha Dirajo, inilah yang merantau hingga ke Minangkabau.

Di Minangkabau dia mendirikan Kerajaan Pagaruyung. Pada saat itu, dia masih menganut agama Hindu. Setelah berganti nama menjadi Nenek Sigindo Siakro dia menetap di Serampas. Kemudian keturunannnya menyebar ke Koto Tapus hingga ke Pulau Sangkar, Kerinci. “Begitulah asal-muasal leluhur kami. Itu bukan hanya dari cerita dari orang-orangtua kami, melainkan juga sudah kami tanyakan langsung lewat ritual batin,” kata pemimpin adat Serampas. Soal benar tidaknya cerita ini, ya, wallahualam!

Sebagai prinsip hidup, masyarakat Serampas berpatokan pada filosofi adat, yang dalam bahasa mereka disebut cerambah. Dalam bahasa mereka disebutkan ”Mra piko mra pano ula lingkok ula lidi, hilang tuto hilang tengano, celak pesko dapek dek kanti“. Artinya, kalau masyarakat tidak tahu dengan tali darahnya atau pecahan keluarganya di masa dahulu, masyarakat itu tidak akan pernah mengenang masa lalu nenek moyangnya. Akibatnya, tanah ulayat adat pesko dikuasasi orang lain yang tidak ada garis keturunannya.

Inilah yang membuat masyarakat Serampas selama beratus-ratus tahun memilih bertahan di tanah leluhur. Ada cerambah lain yang jadi pegangan hidup mereka, yakni “Miskin ngadang nasib, kayo ngadang nasib“. Artinya, orang yang miskin dan kaya itu sudah ditentukan Yang Mahakuasa.

Kearifan Lokal Masih Bertahan

Kearifan lokal pada masyarakat Serampas cukup menarik disimak. Masyarakat setempat dilarang keras menebang kayu di hulu sungai dan di lembah yang curam. Mereka percaya karena hal itu bisa mengakibatkan bemcana. Tanah juga dilarang dijual kepada orang luar. Jika ketahuan, orang yang menjual maupun yang membeli akan diusir dari Serampas. Tanah yang diperjualbelikan akan diambil alih desa atau anak negeri.

Kayu-kayu yang ditebang dari hutan pun tidak boleh diperjualbelikan. Biasanya hanya untuk konsumsi sendiri dan untuk kayu bakar. Jika ingin membuka ladang semua kayu boleh ditebang kecuali cempedak, manggis, durian, petai, pohon seri, yang buahnya biasanya dimakan burung). Alasannya, tanaman itu peninggalan nenek moyang. Berladang di dekat hulu sungai pun dilarang, karena sering menyebabkan sakit-sakitan, bahkan bisa meninggal.

Soal kepemilikan tanah juga diatur dalam adat. Setiap warga dibatasi maksimal memiliki 2 hektar lahan dalam kurun waktu satu tahun. Tanah tersebut wajib ditanami. Mereka yang mampu bisa memiliki lahan lebih hingga maksimal 4 hektar, dengan catatan lahan tersebut ditanami. Setiap orang dilarang pula memiliki rumah lebih dari satu buah. Selain itu, meskipun hidup pas-pasan, mereka mewajibkan warga menunaikan zakat fitrah di akhir bulan Ramadhan.

Untuk menghindari masuknya wabah penyakit, masyarakat adat Serampas punya cara tersendiri pula. Mereka melarang keras orang membawa telur atau ayam dari luar, sekalipun sudah dimasak. Begitu pula sebaliknya, ayam dan telur dari dalam tidak boleh diperjualbelikan ke luar. Ternak itu semata-mata untuk kebutuhan pangan mereka sendiri.

Ihwal pernikahan, ada juga aturannya. Dalam kesepakatan adat hasil rapat pada tahun 2000 diputuskan bahwa orang Serampas dilarang menikah dengan “orang selatan”. Yang dimaksud adalah orang-orang yang berasal dari Bengkulu, Palembang, dan Lampung, yang dinilai cenderung mengabaikan adat istiadat setempat.

Lewat sedikit dari Dusun Tuo, Kecamatan Lembah Masurai ada sebuah desa bernama Sei Tebal. Desa ini mayoritas didiami orang Bengkulu dan Palembang, yang melakukan eksodus pada 1990-an. “Mereka inilah yang kerapkali membuat kekacauan,” kata Jamaluddin.

Sebagian besar rumah Serampas berbentuk rumah panggung. Rumah tembok baru ada di Rantau Kermas dan Renah Alai yang baru ada rumah tembok. Jumlahnya pun sangat sangat sedikit. Untuk rumah ini, marga Serampas hanya mengenal tiga jenis atap: atap ijuk, atap bambu yang dibelah dua hingga panjang 4 meter, dan atap lapis yang terbuat dari kayu yang besar-besar. Lantai terbuat dari papan. Pada zaman dahulu, lantainya terbuat dari bambu dan dilapisi tikar.
Tiang rumah minimal enam. Tapi rumah warga yang paling kaya bisa hingga 16 tiang. Bangunannya terbagi dua, yakni rumah luar dan rumah dapur. Di rumah dapur, ada kamar tempat tidur sang pemilik rumah. Rumah luar atau gedang digunakan jika ada pertemuan. Berkumpul dengan orang desa atau saudara dekat biasanya cukup di rumah dapur.

Rumah-rumah asli marga Serampas kini hanya ada di tiga desa: Rantau Kermas, Tanjung Kasri, dan Renah Kemumu. Tapi jumlah rumah adat ini paling banyak bisa kita temukan di Renah Kemumu.

Pendidikan Masih Memprihatinkan

Suasana sekolah dasar di Desa Lubuk Mentilin belajar di dalam tenda

Warga desa masih menganggap tabu menyekolahkan anak perempuan

Pola pendidikan pada masyarakat Serampas sama seperti masyarakat lain. Sekolah dasar ada di setiap desa. Bangunan selebar 7 meter dengan panjang 27 meter itu awalnya hanya terdiri dari tiga kelas. Namun guru dan masyarakat berinisiatif membagi dua setiap kelas tadi, sehingga jumlahnya menjadi enam kelas. Maklum, siswanya sedikit. Rata-rata tiap kelas hanya sekitar 20 orang.

Ketika sedang dalam perjalanan menuju Tanjung Kasri, GATRA tanpa sengaja melihat kondisi SD 50/VI di Desa Lubuk Mentilin. Karena bangunannya hancur karena gempa, kini para siswanya kini terpaksa belajar menggunakan tenda bantuan Pemerintah Provinsi Jambi. Sebenarnya bangunan sekolah itu bukan hanya hancur dihantam gempa, melainkan juga karena kondisinya yang tua. Sejak dibangun pada 1983, bangunan sekolah itu belum pernah direhabilitasi.

Jumlah siswa di sekolah dengan empat guru itu hanya 31 orang. Kondisi di dalam kelas terpal cukup panas. Nyamuk pun ada di mana-mana. Ini jelas mengganggu konsentrasi mereka. “Ya beginilah kondisi kami. Jika tidak segera dibangun, kami khawatir aktivitas belajar-mengajar akan berhenti. Tenda ini kami perkirakan hanya mampu bertahan tiga bulan lagi. Sedangkan dana perbaikan bangunan sekolah kabarnya turun pada akhir tahun ini, dialokasikan lewat dana DAK,” tutur Kepala Sekolah, Mat Jufri.

Sekolah menengah pertama ada juga di tiga desa: Tanjung Kasri, Rantau Kermas dan Renah Alai. Gedungnya masih satu atap dengan sekolah dasar. Kalau ingin melanjutkan ke SMA mereka harus bersekolah ke Bangko. Untuk itu, dana yang dikeluarkan lumayan besar. Biaya per bulan di luar sewa rumah rata-rata Rp 500.000. Kalau seorang siswa SMA asal Renah Kemumu mau pulang kampung, ia harus harus mengeluarkan Rp 300.000 sekali jalan.

Namun di luar soal biaya, kesadaran untuk bersekolah terhitung masih rendah, ditambahnya kurangnya dorongan dari tokoh masyarakat dan kepala desa. Masih ada yang enggan bersekolah setingkat sekolah dasar sekalipun. Malah masih ada warga yang enggan bersekolah setingkat sekolah dasar sekalipun. Sedikit sekali dari mereka yang menyentuh bangku SMA, apalagi kuliah. Warga desa pun masih menganggap tabu menyekolahkan anak perempuan hingga ke luar desa, karena dikhawatirkan merusak nama keluarga.

Ongkos Mahal, Bensin Pun Mahal

Suhu udara di Serampas cenderung dingin. Tanahnya subur dan cocok untuk segala jenis tanaman perkebunan, misalnya jeruk, durian, apel, dan anggur. Dibandingkan dengan empat desa lainnya, Desa Renah Alai yang paling dingin karena letaknya sekitar 1.200 di atas permukaan laut. Dan hanya di desa ini yang tidak dapat ditanami padi. Di Renah Kemumu dan Tanjung Kasri terdapat padi sawah dan padi ladang. Sedangkan Lubuk Mentilin dan Rantau Kermas, masing-masing hanya dapat ditanami padi ladang dan padi sawah.

Ongkos ojek mencapai Rp 100.000 per orang

Selain padi, kulit kayu manis dan kopi merupakan hasil utama kebun warga Serampas. Sedangkan di tiga desa yang paling terisolasi, Renah Kemumu, Tanjung Kasri, dan Lubuk Mentilin, hasil kebun sayuran seperti kentang, cabe, atau bawang hanya untuk dikonsumsi sendiri. Demikian pula padi, yang sangat tabu dijual, semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Lain lagi dengan warga Renah Alai dan Rantau Kermas. Karena transportasi cukup lancar, hasil bumi utama mereka - kentang, cabe, kopi, dan kulit manis – dijual ke Jambi, Bengkulu, Lampung dan Padang. Sayur-mayur juga mereka tanam untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Pasar terdekat yang dapat mereka jangkau adalah Pasar Simpang Danau Pauh. Lokasinya sekitar 28,5 km dari Tanjung Kasri. Biaya yang harus mereka keluarkan untuk membawa hasil kebun itu cukup besar. Ongkos ojek dari Tanjung Kasri ke Simpang Danau Pauh saja sekitar Rp 100.000 per orang. Belum lagi ongkos angkut barang Rp 1.000 per kilogram.

Kalau mau membawa dagangan ke Bangko, ongkos mobil dari Simpang Danau Pauh sekitar Rp 50.000 per kilogram. Sedangkan ongkos angkut barang tak kurang dari Rp 500 per kilogram. Faktor ongkos transport dan biaya angkut inilah yang membuat beberapa komoditas jadi mahal di Tanjung Kasri. “Mungkin garam yang termahal di daerah kami. Harganta bisa mencapai Rp 4.000 per kilogram,” kata Kades Tanjung Kasri, Ali Guntur.

Jadi, tak perlu heran, harga bensin di sana pun selangit: bisa sampai Rp 11.000 per liter!

Pemuncak: Sang Pemimpin Tradisional

Abdul Muris

Senyumnya ramah menyambut kedatangan saya. Dia bahkan langsung turun dari tangga rumahnya menghampiri. “Mari silakan masuk,” katanya dengan bahasa Indonesia yang patah-patah.

Saya langsung ditawari untuk menyeduh kopi sendiri. Di ruang tamu, tersedia toples yang masing-masing berisi kopi, teh, dan gula. Air panas dalam termos juga sudah tersaji dalam nampan kecil. “Di sini memang begitu adatnya. Tamu membuat sendiri minumannya,” ujar pria itu.

Entah dari ruangan atau dari tubuhnya, aroma kemenyan meruap menusuk hidung. Kenapa tamu dipersilakan menyeduh kopi sendiri? Konon, ini untuk menepis tudingan terhadap Serampas bahwa daerah itu adalah sarang racun.

Dari raut wajahnya terlihat jelas, pria ini tak muda lagi. Usianya tak kurang dari 80 tahun. Namun suaranya masih bersemangat dan meledak-ledak ketika diajak mengobrol. Di depan rumahnya tertulis: ‘dukun tradisional’.

Pria bernama Abdul Muris itu adalah seorang dukun sumba -- sebutan untuk dukun sakti bagi marga Serampas. Dia menyandang jabatan itu sejak 1974. Tak semua orang bisa memegang predikat ini. Hanya orang yang masih titisan atau garis keturunan Nenek Sigindo Balak dan Nenek Sigindo Uko Berhalo yang punya hak itu.

Baru sebulan yang lalu, Abdul Muris terpilih menjadi pemuncak -- sebutan bagi pemimpin adat tertinggi warga Serampas. Lengkapnya bergelar Depati Sri Bumi Putih Pemuncak Alam. Tadinya kepemimpinan pemuncak fleksibel dan waktunya tidak dibatasi. Selagi masyarakat menginginkan, pemuncak akan tetap memimpin. Sebaliknya, jika tidak, masyarakat bisa memberhentikannya dan memilih pemuncak baru. Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, ternyata jabatan pemuncak sudah dibatasi lima tahun.

Pusat pemerintahan sejak dahulu hingga sekarang berada di Desa Tanjung Kasri. Pemuncak dipilih berdasarkan garis keturunan Nenek Sigindo Balak dan Nenek Sigindo Uko Berhalo. Tak ada proses seleksi untuk memilih calon pemuncak. Syaratnya cuma memiliki kejujuran dan ilmu kebatinan di atas rata-rata masyarakat Serampas. Setiap desa mengusulkan calon pemuncak. Akhirnya pemilihan dilakukan secara voting.

Setelah seseorang diangkat menjadi pemuncak, dengan membakar kemenyan, roh nenek moyang akan mudah menghampirinya. Setelah pemenangnya diumumkan, disiapkanlah pesta penobatan dengan beras 100 gantang atau sekitar 250 kg, plus seekor kerbau.

Penobatan pemuncak itu biasanya digabungkan pada kenduri sko. Kenduri ini digelar setelah Lebaran karena panen biasanya menjelang bulan Ramadhan. Tuan rumah kenduri sko bergiliran. Pada Maret mendatang, penobatan pemuncak akan digelar di Renah Kemumu.

Sesekali dia tertawa mengenang perilaku masyarakatnya yang secara turun temurun masih setia pada adat istiadat. Dia sama sekali tak keberatan ketika dirinya dipotret. Dia mengaku nyaman dengan kehidupan pada saat ini. Orang modern dipandangnya justru banyak yang munafik. Apa yang diucapkan berbeda jauh dengan perbuatan.

Menurut Abdul Muris, falsafah hidup yang mereka pegang adalah: janji nak ditepat, krak nak dihuni; semayo nak ditunggu, kato petang harus sampai pagi, kato pagi harus sampai pagi pulo. “Omongan atau janji harus sesuai dengan yang diucapkan. Antara perbuatan dan perkataan tidak boleh meleset,” Abdul Muris mengartikannya. Entah maksudnya menyinggung atau tidak, dia mengaku jenuh menonton televisi yang menunjukkan tabiat manusia modern cenderung sering berbohong.

Ritual Warisan Berbenturan Agama

Sebagian besar warga Serampas menjalnkan agama dengan taat

Sore itu, seorang pria diantar sang dukun sumba menuju makam Nenek Tigo Silo di Desa Renah Kemumu. Setelah melepaskan pakaiannya hingga tak ada yang tersisa, sekujur tubuhnya pria itu dibalut dengan kain kafan. Setelah duduk bersimpuh di depan makam, di sampingnya ditaruh kemenyan yang sudah dibakar. Gunanya, untuk memanggil roh empunya makam.

Ritual ini bisa dilakukan satu hari satu malam hingga maksimal tiga hari tiga malam. Dalam sehari hanya dibekali satu kepal nasi putih. Setelah semuanya beres pria itu ditinggalkan sendirian.

Warga Serampas menyebut ritual ini dengan tarak (bertapa). Peminatnya selalu ada. Dalam setahun minimal 30 orang. Mereka datang dari berbagai daerah, seperti Jambi, Pekanbaru, Palembang, Bengkulu, Lampung, dan Jawa. Bayarannya tak pernah dipatok, tergantung keihklasan. Yang penting sang dukun dan desa tempat bertapa mendapat imbalan.

Ada beberapa tempat untuk lokasi bertapa. Selain makam Nenek Tigo Silo, ada dua tempat lainnya: makam Nenek Sigindo Balak dan Tapak Sigindo Bujang. Dua kuburan ini berada di Tanjung Kasri. Ada pula yang bertapa di Gunung Pandan dan Gunung Hio. Biasanya mereka bertapa untuk menimba ilmu kebal, ilmu kuat, dan ilmu pengasih. Hanya orang-orang yang berniat baik menuntut ilmu yang diyakini berhasil menyelesaikan prosesi pertapaan ini.

Itulah salah satu ritual kuno yang masih dipertahankan. Ritual ini jelas bertentangan dengan agama yang dianut warga Serampas yakni Islam. Selain itu, masih banyak ritual lainnya yang dipertahankan. Warga Serampas sendiri menyebutnya sebagai kombinasi antara kepercayaan asli, Hindu, dan Islam. Sebelum Hindu dan Islam masuk, kepercayaan yang dianut masyarakat adalah mengultuskan roh-roh dan penunggu gunung. Mereka kerap membuat persembahan berupa sesajen.

Ritual yang terkenal adalah kenduri sko. Sko singkatan dari pesko yang berarti pusaka. Dulu bisa dilakukan tujuh hari tujuh malam. Tapi sekarang hanya dilakukan sehari semalam. Tiga benda pusaka biasanya akan dikeluarkan untuk dibersihkan. Ada pusaka berupa tombak (kuju) yang diberi nama Kuju Panjang Krasetyo. Lalu Kain Sari Biang Langit berupa kain berukuran 2,5 x 2,5 meter warna hitam, kuning, dan kemerah-merahan bergambar matahari. Terakhir, pusaka Kendi Udang Burung-burung. Tiga benda pusaka itu diyakini berasal dari Kerajaan Mataram dan Pagaruyung.

Dalam adat Serampas, ada pengumpulan dana secara swadaya yang dikenal dengan istilah bayar pa. Tujuh hari sebelum pelaksanaan kenduri, ninik mamak mengumumkan tentang besar-kecilnya bayar pa agar masyarakat bisa bersiap-siap. Setiap warga wajib bayar pa, kecuali bagi yang belum menikah dan orang tua renta. Warga yang tidak bayar pa akan didenda adat berupa segantang beras dan seekor ayam.

Satu tumbi (kepala keluarga) wajib memberikan tiga ekor ayam, 10 batang lemang, 10 ibek (bungkus) nasi cerai (nasi biasa) dan 10 ibek nasi pulut (ketan). Kemudian semuanya dikumpulkan di balai desa. Khusus lauk pauk saja yang akan dimasak di balai desa. Hanya orang-orang tertentu yang ditunjuk pemimpin desa yang diperkenankan untuk memasak dan menghidangkan masakan itu.

Setelah berkumpul, masyarakat akan disajikan hiburan tauh, tari sorak sorai yang diiringi dengan redap gong dan pantau -- mirip bernyanyi dengan nada tinggi menggunakan pantun. Tauh kebanyakan dimainkan oleh lelaki ketimbang perempuan.

Tauh itu berbeda-beda. Maklum, dalam kenduri sko ini biasanya masyarakat dari luar Serampas diundang. Misalkan tauh dari Gunung Kerinci berbeda dengan tauh dari Gunung Masurai. Begitu pula tauh dari Gunung Sumbing, Gunung Kunyit, Bukit Bungkuk -- sekarang dikenal Gunung Kaba. Pertunjukan lainnya adalah silat.

Acara pertama adalah menyambut pusaka dari tempat penyimpanannya yang dibawa memasuki balai adat atau desa, disambut dengan redap gong diiringi pencak silat dan pantau. Sebelum pusaka itu dibawa ke balai desa, di rumah pemuncak terlebih dulu dibuat acara jelang pesko. Ritualnya ditandai dengan pembakaran kemenyan. Setelah masuk balai, kain dibentangkan di bawah dek. Kemudian kendi dan tombak ditaruh di lantai. Di bawah itulah sang dukun sumba membuat ureh (ramuan).

Pada kenduri sko, tempat duduk masyarakat biasa dengan para pemimpin berbeda. Para pemimpin seperti depati, dukun, mantan kepala desa, tokoh masyarakat duduk melingkar dan berhadap-hadapan. Sedangkan masyarakat biasa memunggungi mereka. Menu makanan yang disajikan sama, yakni lemang, gulai ayam atau kambing, kuah gulai dan nasi. Yang membedakan adalah porsinya. Porsi makanan bagi dukun sumba yang bertugas membersihkan benda-benda pusaka berukuran jumbo. Dia mendapat tambahan nasi 15 ibek.

Menu lainnya adalah nasi putih ditaruh di dalam mangkuk belantan (putih). Ukurannya seperti nasi tumpeng. Di atasnya ditaruh telur ayam yang telah dikupas, ditutup dengan daun, sementara telurnya tampak sedikit. Nasi ini disebut nasi punjung. Yang pertama mencicipi nasi ini adalah sang dukun. Setelah itu barulah warga bisa menikmatinya.

Setelah labuh lek (penghujung) kenduri sko, pagi harinya barulah digelar acara puncak memandikan benda pusaka. Sang dukun segera menyiapkan ramuan dalam baskom besar. Usai menyiapkan ramuan, dengan membakar kemenyan dan membaca mantra, dukun mulai membersihkan benda pusaka tersebut. Air hasil memandkian benda pusaka itu tidak serta merta dibuang. Masyarakat meyakini khasiatnya.

Tak mengherankan, masyarakat langsung berebut mengambil airnya. Ada yang menggunakan gelas dan mangkuk kecil. Masyarakat meyakininya berkhasiat untuk obat. Misalnya untuk obat demam atau kerasukan makhluk halus. Bisa pula untuk mengusir hama di sawah, bahkan disiramkan di sekitar rumah untuk menangkal balak (bahaya).

Selain memandikan pusaka, banyak ritual lain yang dilakoni masyarakat Serampas. Dari ritual merencam (menanam) padi ladang hingga menjelang menuai padi (menjemput padi). Ada juga ritual setelah panen padi atau sebelum bulan Ramadhan, yang biasanya diisi acara makan padi baru. Sejenis syukuran yang dihadiri pemuncak, ninik mamak, dan alim ulama. Demikian pula ritual untuk bayi yang baru lahir.

Uniknya, ada sikap mendua pada masyarakat Serampas. Di samping tetap menjalani ritual kuno, mereka juga menerapkan denda adat terhadap warga yang tidak menjalankan perintah agama. Sebagian besar masyarakat Serampas menjalankan agama dengan taat. Mereka nyaris tak pernah meninggalkan salat lima waktu. Anak-anak yang telah berusia lima tahun atau sudah bisa menulis dan membaca diwajibkan mengaji.

Sanksi atau denda dalam bahasa Serampas adalah butang, artinya berutang. Jika tidak membayar denda dalam tempo tertentu, orang yang terkena denda itu akan dikucilkan dari adat. Dia juga tak boleh hadir dalam acara-acara adat seperti kenduri sko. Kalau sakit, tidak akan dijenguk. Kalau meninggal, tidak diadatkan dan tidak dihadiri pemimpin adat. “Kami bisa tenang hidup di sini, ya, karena adat. Di sini kan tidak ada polisi. Jadi, pegangan hidup dan aturan main kami, ya, diatur dengan adat,” kata Abdul Muris.

Incung di Tengah Upaya Pelestarian

Tinggal tiga orang yang mampu membaca aksara kuno Kerinci. Upaya pelestarian akan dilakukan dengan memasukkannya menjadi muatan lokal di sekolah dasar.

Iskandar Zakaria

Usianya memang tak muda lagi, menginjak 68 tahun. Tapi semangatnya tak pernah pudar melestarikan peninggalan bersejarah. Dialah salah satu tokoh yang dikenal tekun menyalin agar aksara incung itu tidak punah. Pria itu adalah Iskandar Zakaria.

Pada 23 Juli 2006, Iskandar pernah menggegerkan Bumi Nusantara dan mencatat rekor MURI. Ia memamerkan Al-Quran sepanjang 1.919 yang berisikan 30 juz dari bundaran Hotel Indonesia hingga Tugu Monas di Jakarta.

Aksara Incung adalah salah satu aksara kuno di Kabupaten Kerinci. Sebelumnya di Sumatra sudah dikenal aksara Batak, Rejang, dan Lebong. Dalam bahasa Indonesia, aksara itu disebut rencong karena bentuk tulisannya yang agak miring dan diduga ditulis dengan alat yang berbentuk agak runcing. Belum ada peneliti yang berhasil memastikan alat itu, termasuk siapa yang menciptakan aksara incung.

Bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu Tua yang tidak lagi digunakan masyarakat Kerinci untuk berkomunikasi. Peninggalan karya sastra dengan aksara yang konon sudah digunakan setelah abad ke-7 itu didapati lewat media tanduk kerbau, bambu, kulit kayu, daun lontar, dan kertas.

Aksara itu boleh dibilang nyaris punah sejak Belanda masuk Kerinci pada 1903. Adalah L.C. Westenenk yang pertama kali meneliti surat incung. Yakni pada 1922. Selanjutnya, peneliti berdarah Belanda, Dr. P. Voorhoeve dibantu sejarawan Indonesia, Poerbatjaraka, berhasil menyalin aksara incung itu pada 1939 dan 1940.

Iskandar Zakaria, yang masih menjabat sebagai Kepala Inspeksi Daerah Kerinci (Idakep) mulai tertarik untuk menyalin dan menterjemahkannya ke dalam bahasa Latin pada 1970-an. Tiga pemuka adat -- M. Kabul Ahmaddirajo, A. Kadir Jamil, dan Usuluddin -- dimintanya mengajari arti setiap kata dalam aksara incung.

Aksara incung tidak mudah ditemukan. Hanya diperlihatkan ke publik pada acara-acara adat seperti kenduri sko atau pesko (pusaka). Iskandar pertama kali melihat pada kenduri sko tahun 1972. Dalam acara penobatan para depati dan ninik mamak di Sei Penuh, ternyata aksara kuno itu dikeluarkan untuk dibersihkan.

Iskandar mengaku pada September 2009 sudah mengajukan ke Bappeda Kota Sei Penuh agar aksara ini dijadikan sebagai muatan lokal dan menjadi kurikulum di tingkat SD dan SMP. Untuk kabupaten juga dia mengajukan hal yang sama. Menurut Kadis Pariwisata, dia akan menghubungi Kadis Pendidikan untuk merealisasikan ide tersebut. “Saya masih menyusun bukunya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat selesai,” katanya kepada GATRA.

Isinya, kata Iskandar seputar sejarah aksara incung, perbandingan dengan aksara lain di Sumatra, perkembangannya, dan permasalahannya setelah masuknya Belanda. Kini yang bisa membaca aksara itu, selain Iskandar, hanya tinggal 2 orang, yakni Amirudin Gusti dan Alimin. Keduanya adalah pemuka adat.

Iskandar belum menghitung berapa jumlah aksara yang telah dikumpulkan. Yang jelas, menurut dia, dari semua aksara yang ada di 90 rumah adat di Kerinci, paling-paling tinggal 10-15 luhak lagi yang belum tersalin. “Kalau dulu P. Voorhoeve hanya berhasil menyalin 86 media aksara, saya sudah menyalin semua dari 90 rumah adat atau lebih dari 100 media aksara,” katanya.

Incung memang ditulis pada berbagai media, seperti bambu, tanduk, kulit kayu, daun lontar, dan kertas, sesuai perkembangan zaman ketika itu. Incung yang ditulis pada bambu biasanya berisi ratap tangis dan penyesalan. Diyakini saat itu Islam belum masuk ke Kerinci. Setelah itu, barulah ditulis dalam media tanduk yang sering berisi sejarah dan asal-muasal. Kemudian muncul lagi dalam bentuk daun lontar yang berisi sejarah dan perjalanan seseorang. Lalu muncul media kulit kayu yang juga berisi ratap tangis dan penyesalan.

Terakhir dalam bentuk kertas buram yang berisi asal-muasal dan sejarah. Selain media bambu, tulisan incung pada serat sudah bernapaskan Islam. Maklum saja, setiap tulisan selalu dimulai dengan kata ‘asallamualaikum’ atau ‘bismillah’. Khusus untuk tanduk, ada pula yang pra-Islam.

Selain itu, pada pertengahan September 2009, Iskandar juga mengusulkan agar semua nama jalan dan nama kantor di Kerinci menggunakan aksara incung. Maksudnya, agar akasara itu tidak punah. Ini baru diajukan ke Bappeda Kota Sei Penuh dan sudah direalisasikan, tinggal pemasangan.

Untuk Pemerintah Kabupaten Kerinci, Iskandar sudah mengusulkannya kepada Wakil Bupati Kerinci, Abdul Rahman, termasuk kepada Kepala Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kerinci. “Mudah-mudahan segera terealisasi,” katanya.

Pria berdarah Sumatera Barat itu pensiun pada 1998, dengan jabatan Kasi Kebudayaan Kantor Departemen Kerinci. Sejak itu, dia diangkat menjadi Koordinator Benda Purbakala oleh Suaka Purbakala Jambi. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sei Penuh, Yuskal A.P., mengatakan bahwa aksara incung akan diperkenalkan menjadi muatan lokal mulai dari kelas IV SD hingga SMP. “Rencananya, mulai tahun ajaran baru besok akan kami masukkan menjadi tambahan, selain muatan lokal tentang pertanian,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Kota Sei Penuh, Arfensa, juga menyatakan bahwa upaya pelestarian aksara incung segera dilakukan. Caranya, dengan mencantumkan aksara incung di setiap nama jalan dan perkantoran. Juga dimasukkan sebagai salah satu motif batik Kerinci. “Kami akan mendidik para seniman batik untuk menumbuhkan guru-guru. Setelah gurunya ada, baru bisa menyebarluaskan ilmunya kepada anak-anak muda,” katanya kepada.

Isnin, 20 Jun 2011

Asal usul bangsa Melayu ......BANGSA MIN......

Wasiat ilmu ADAM yang di turunkan kepada anak cucu baginda lantas menjadikan mereka itu sebagai ‘dewa’. Tugas mereka adalah untuk mengurus, bukannya untuk di sembah. Tapi, akibat kebodohan manusia yang tidak mahu mengikut, mereka ini menyembah-yembah manusia ‘dewa’ ini dan jadikan mereka ini tuhan. Akibatnya, mereka di musnahkan atau di hapuskan terus dari permukaan bumi. kenapa harus mereka menyembah tuhan manusia sedangkan ALLAH itu selayaknya di sembah kerena DIAlah zat maha segala.

Sebelum kita masuk lebih dalam lagi, saya ingin menerangkan tentang ADAM sebelum ADAM. Hal ini memang memeningkan. Tambahan lagi jika muslim itu tidak mahu ‘open-mind’. Saya hairan kenapa muslim kini suka melemahkan kekuasaan ALLAH?! Maksud saya ialah, andai kata seseorang saintis itu mengkaji sesuatu di luar adat, lantas mereka kata “mereka mahu mencabar tuhan”. Sebenarnya, mampukah kita mencabar tuhan sedangkan DIA ‘laisakamislihi syaiun’ yakni tidak menyerupai mana satu pun mahupun pemikiran.

Maksud sebenar ALLAH maha besar ialah, sehebat mana ciptaan manusia sekali pun atau sepelik mana sekali pun sesuatu perkara itu, sesungguhnya itu adalah dari keizinanNYA. Tiada pernah manusia mencabar DIA dan menghampiri kekuasaanNYA kerana DIA melebihi segala. Andai kata saintis kini sedang mengkaji ‘god particle’, apakah itu ‘tuhan’. Sudah tentu tidak. Kerana DIA tidak menyerupai mana-mana pun. Kemudiannya, muslim pula bising-bising menyatakan ‘jangan cabar tuhan’. Apakah muslim mengerti apa yang mereka katakana itu. Siapa yang pernah mencabar tuhan. Sesungguhnya manusialah yang mencabar diri mereka sendiri.

Daripada itu, cukuplah mengata orang lain sebagai ‘karut’, khurafat’, ‘syirik’, ‘mencabar tuhan’ dan sebagainya kerana sifat-sifat inilah yang menjatuhkan umat islam secara umumnya. Merekalah yang merendah-rendahkan kekuasaanNYA yang maha luas. Andai kita dapat membina teknologi yang mampu pergi ke penjuru angkas sekali pun, tidak pernah mampu kita untuk mencapai tahap kekuasaanNYA. Itulah di namakan KEIZINAN DARINYA.

Berbalik pada perihal ADAM sebelum ADAM, adam itu adalah suatu nama bagi suatu perciptaan berupa manusia yang kita miliki kini. Mengikut komen pada artikel sebelum ini, memang ya, ADAM di turunkan untuk memimpin generasi sebelum ini. Sebenarnya, saya takut untuk membuka perihal itu kerana ia mungkin menimbulkan fitnah kepada yang tidak pernah memahami.

Jadi, marilah saya buka satu kisah mengenai asal usul sesuatu makhluk bernama AZAZIL. Kisah ini di ambil dari buku-buku terdahulu dan cerita orang-orang tua yang mengaji tentang sufi.

Pada suatu ketika dulu, wujud satu bangsa yang suka berperang. Entah bagaimana, peperangan itu di sertai juga oleh para malaikat-malaikat sehinggakan bumi menjadi rata dan tiada lagi kehidupan di atasnya. Tapi, ajaibnya, ada seorang budak kecil masih hidup menangis-nangis mencari ibu bapanya. Lantas, malaikat mengambilnya lalu di bawa ke langit. Azazil ini di besarkan dan menjadi seorang abid yakni seorang ahli ibadat yang cukup hebat. Doanya sentiasa di perkenankan sehinggakan malaikat-malaikat pun datang meminta azazil doakan untuk mereka.

Pada suatu ketika, ALLAH mahu menciptakan sesuatu yang baru. Penciptaan ini di namakan sebagai ADAM. Azazil naik ke atas dan melihat-lihat boneka ADAM yang masih tidak bernyawa itu dan menyentuhnya. Lalu wujudlah calitan Azazil pada bahagian atas mulut dan bawah hidung kita pada hari ini.

Kemudian, di suatu bahagian yang lain, para malaikat yang baru saja membina bumi baru ini naik ke langit lantas melihat sesuatu di kaki langit. Ia tertera tentang akaa ada seorang hamba ALLAH ini yang akan membelot dan di laknat oleh ALLAH. Para malaikat menjadi takut dan menemui Azazil untuk doakan mereka. Azazil doakan para malaikat ini jauh dari kutukan itu tapi dia tidak mendoakan dirinya sendiri kerana menganggap dirinya akan selamat.

Pada era kebangkitan ADAM, azazil dan kuncu-kuncunya membelot dan membantah tentang pembinaan ADAM tambahan lagi di suruh untuk tunduk dan sujud. Akhirnya Azazil dan pengikutnya di burukan wajah mereka dan di halau keluar dari langit. Mereka inilah di namakan sebagai ‘fallen angle’.

Mereka inilah yang pertama sekali menduduki bumi baru ini. Di dalam ‘syurga’ pula, Adam dan Hawa bergelak tawa. Tapi, di sudut dalam manusia, sebenarnya wujud calitan ‘azazil’ yang ego tadi lalu meresap kedalam diri. Calitan itulah yang mengoda ADAM dan HAWA supaya memakan buah yang di larang. Peristiwa itu menyebabkan mereka berdua di halau keluar.

Pada hakikatnya, peristiwa itu hanyalah sebagai sebab musabab untuk ADAM dan HAWA keluar dari ‘syurga’ menuju ‘Dunia’. Sejak awal penciptaan ADAM lagi, sudah di tentukan tujuannya untuk mentadbir bumi dan menjadi pemimpin pada golongan yang engkar yakni golongan Fallen Angle tadi.

Sedikit info mengenai golongan Fallen angle, mereka ini bukanlah malaikat semata-mata. Tapi ada juga berupa makhluk yang terdahulu yang tidak di ketahui namanya. Azazil bila di turunkan ke bumi lantas dia di kenali sebagai IBLIS atau LUCIFER. Golongan yang wujud sebelum turunnya ADAM yang sempurna itu kebanyakkannya masih primitive dan tidak suka kepada penyatuan dan ketuhanan.

Mungkin dari situ juga, berlaku pencampuran genetic ‘fallen angle’ dan manusia lantas memwujudkan ‘nefilim’ atau si gergasi. Selain itu juga, pencampuran genetic itu juga dengan haiwan menghasilkan generasi ‘mutant’ bertubuh kehaiwanan. Inilah di sebut sebagai duyung dan lain-lain’. Bumi baru ketika itu di penuhi dengan pelbagai makhluk yang cukup berbeza. Jarak turunnya IBLIS dan turunnya ADAM tidak di ketahui tapi mungkin mengambil masa ribuan tahun dunia, kerana perbezaan sehari dunia dan sehari ‘akhirat’ adalah seribu tahun. Dek kerana itu, pembiakan dan penyebaran makhluk-mahkluk yang berkeliaran ini menyebabkan bumi tidak seimbang. Seorang pemimpin harus di angkat dengan segera.

Dek kerana itulah, turunnya ADAM dan HAWA. Mereka turun sebagai pemimpin pada manusia hybrid dari campuran ‘fallen angle’ dan spesis lain yang di ciptakan di bumi baru sebelum penurunan ADAM. Setakat itulah yang saya dengar dan jika mahu lebih, kalian haruslah mencari dan mengkajinya sendiri.

ADAM yang di beri ilmu segala itu kemudiannya mewariskan ilmu ‘segala nama’ kepada anak cucunya yang haq. Anak cucu inilah yang menjadi dewa-dewa yang di kenali pada catitan-catitan ketamadunan kuno. Tapi, di khabarkan juga, ada ahli yang mendapat ilmu ini dan aplikasikan mengikut hawa nafsu. Lantas terbinalah kecanggihan fizikal yang berlandaskan materialistic.

Jadi, pada era itu, terdapat dua golongan dewa. Satu, dewa yang mengurus dunia dengan arahanNYA dan satu lagi, dewa yang mahu membina dunia sebagai syurga. Maka, terjadilah ‘pertelingkahan’ sehingga kini. inilah di namakan sebagai ‘light and dark’. Pertempuran ini sentiasa terjadi sehingga kini.

Pada era satu bangsa yakni pada era kepimpinan anak cucu adam yang Berjaya menyatupadukan segala makhluk, kehidupan mereka cukup hebat. Baik dari segi spiritual dan fizikal. Emas itu umpama mainan saja. Terdapat juga kota-kota yang terapung di udara. Kota di bawah laut dan di atas gunung. Seorang raja memerhatikan saja dari atas gunung akan wilayahnya di mana, di bawahnya terdapat ribuan ikan paus bermain riang sambil di perhatikan oleh beberapa manusia di dasar lautan itu. Gambaran kehidupan itu seperti fantasi. Saya mendapat gambaran ini melalui keadah ‘channeling’.

Tapi, sejak berlakunya era ‘light and dark’, benua yang termaju itu terpecah dua dan saling bertelingkahan dan di akhiri dengan peristiwa perang besar. Pada era itu juga, bukan hanya ‘atlantis’ atau ‘lemuria’ saja yang wujud tapi masih ada lagi wilayah-wilayah lain yang hebat seperti ketamadunan ‘ramayana’ yang di sebut dalam kitab hindu. Tapi, janganlah kita pening untuk memikirkan lokasi-lokasi mereka ini dengan berlandaskan peta kini. ternyata ketika zaman dahulu, peta mereka cukup lain dan di khabarkan peta bumi berlapis dua. Mungkin itulah di sebut sebagai kayangan. Apapun, kita tinggalkan tentang itu.

Kemudiannya, peristiwa banjir besar terjadi akibat dari peperangan itu lantas menenggelamkan segala yang ada. Bahtera NOH yang besar (mungkin lagi besar dari bahtera 04 dalam filem 2012), mendarat di tanah besar yang kini di kenali sebagai Asia Barat.

Dari situ, bermulalah kehidupan yang baru di mana, manusia-manusia hybrid di hapuskan (atau di sembunyikan). Yang tinggal hanyalah manusia dari keturunan ADAM dan haiwan-haiwan yang di selamatkan. Bertebarablah mereka membina kehidupan yang baru.

Di suatu tempat yang lain pula, benua yang baru saja tenggelam itu membiarkan tanah paling tinggi mereka tidak di tenggelami air. Jadi, wujudlah apa yang kita saksikan sekarang ini sebagai tanah ‘nusantara’. Tanah-tanah tinggi ini dahulunya pernah di diami oleh para dewa-dewa pada era ADAM dan era ‘light and dark’. Tapi, sejak peninggalan NOH, tanah ini kosong dan menunggu kepulangan penduduk asalnya…tapi bilakah mereka itu akan pulang ke pangkuan tanah ‘dewa’ ini?

kesimpulan dari pada artikel kali ini adalah:-

1- umat sebelum ADAM adalah makhluk-makhluk hybrid dan ‘fallen angle’ yang harus di pimpin.

2- terdapat beberapa era sebelum berlakunya peristiwa banjir besar NOH yakni

a) kedatangan ‘fallen angle’ dan pencampuran genetik yang tidak seimbang

b) era kedatangan ADAM dan anak cucunya dalam proses penyebaran manusia-manusia sempurna

c) era penyatuan segala jenis manusia (satu bangsa) dan kemunculan ‘dewa-dewa’

d) era pemisahan ‘light and dark’ (dewa pengurus dan dewa keduniaan)

e) era wilayah-wilayah ketamadunan dunia terhebat (atlantis, lemuria, ramayana dan lain-lain)

f) kemusnahan era ADAM dan bermulalah era manusia semata-mata

Banyak persoalan yang masih bermain di fikiran. Apa yang terjadi pada ‘fallen angle’ pada era ADAM sehingga kini? kemana perginya dewa-dewa yang pernah mendiami tanah dewa yakni nusantara ini? Apa itu peta dunia berlapis dua? Apa pula itu kayangan? Sebesar mana bahtera NOH itu? Ke mana perginya ilmu wasiat ADAM? Saksikan di artikel seterusnya.

INFO – PENDEKAR SUFI

Dikirim dalam Uncategorized | 31 Komen »

Bangsa Mim Era Nabi Adam as

DIkirim oleh pakcikli00 di 22 Jun 2010



“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” al-baqarah ayat 30

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!” al-baqarah ayat 31

Di siri ke 2, saya menjawab kepada persoalan beberapa orang mengenai siapakah ADAM sebenarnya dan apa yang di pimpin oleh ADAM dan perkara yang di risaukan oleh para malaikat sebelum ADAM di cipta sepenuhnya. Penciptaan ADAM ini di ibaratkan ‘secret creation’ yang mana hanya beberapa makhluk tertentu sahaja yang dapat mengetahuinya. Selaras dengan itu, berlaku suatu ‘notis di langit’ di mana notis itu memberitahu tentang akan ada makhluk ALLAH yang akan merusuh dan membelot. Akibat takut dari ‘notis’ di langit itu, para malaikat mendatangi AZAZIL, yakni satu-satu bangsa JAN yang terselamat dari ‘kemusnahan total’ di bumi lama.

AZAZIL memang terkenal dengan sikap abidnya dan dia juga di kenali sebagai doa yang di makbulkan. Dia mendoakan sekalian malaikat akan tetapi dia tidak mendoakan dirinya sendiri. Akibatnya, di hari ‘pelancaran’ ADAM yang sempurna ini, AZAZIL dan kuncu-kuncunya yang mungkin terdiri dari sebahagian kecil malaikat dan penduduk langit yang terselamat dari pemusnahan bumi lama, belot dan engkar akan arahan ALLAH untuk tunduk kepada ADAM.

Dek kerana itu, AZAZIL dan kuncu-kuncunya di turunkan ke bumi baru dan bermulalah era IBLIS yang mana akan menjadikan bumi sebagai penjara untuk waris ADAM serta neraka di kemudian hari. Mereka inilah di gelar ‘FALLEN ANGLE’. ADAM di ciptakan untuk menjadi KHALIFAH yang mana akan menerajui bumi baru. sebelum di turunkan ke bumi, ADAM hidup tenang dengan isterinya HAWA di ‘syurga’. Hendak di jadikan musabab, mereka berdua memakan buah KHULDI atau di gelar FRUIT OF KNOWLEDGE oleh para kristian, lalu turun ke bumi ini. Pada ketika itu, bumi baru telah di penuhi dengan pelbagai makhluk dan antara makhluk-makhluk hyrid yang tiada hala tuju. Jika di fikir dari sudut logik, masa penurunan iblis dan kuncu-kuncunya sehingga penurunan ADAM dan HAWA itu agak lama juga jika di kira dari masa bumi. Takkala itu, bumi sudah di penuhi dengan flora dan fauna.

Di siri 1 pula, saya menerangkan tentang ADAM di beri ILMU SEGALA. Ilmu segala ini adalah ilmu nama-nama yang mana membolehkan ADAM mengawal langit dan bumi di atas keizinanNYA. Ilmu ini amat hebat dan sentiasa di cari oleh IBLIS dan kuncu-kuncunya. Penurunan ADAM ketika itu ibarat rahmat untuk sekalian alam. ADAM dan warisnya menerajui alam dengan keizinanNYA. Lantas, ketika itu, pelbagai makhluk tinggal di bawah penguasaan ADAM dan waris dan di gelar satu bangsa.

ERA ADAM

“Manusia dulunya SATU UMAT, kemudan berpecah-pecah” Al-quran 19:10

Umat yang satu, itulah di mana era ADAM dan warisnya menjadi khalifah. ADAM yang berumur hampir 1000 tahun itu sudah tentu dapat mendirikan ketamadunan yang hebat demi menyatukan semua makhluk di bawah kekhalifahannya. Dengan ILMU SEGALA di berikan padanya itu, ternyata dia dapat mengurus SATU UMAT dengan baik. Bagaimanapun, dia tidak keseorangan. Bersamanya, anak cucunya yang di beri HAQ untuk mengurus dunia secara bersama.

Jika anda seorang ahli sufi atau seorang yang suka mencari kerahsiaan dalam agama, anda tentu pernah mendengar frasa ini; ‘ADAM mewariskan amanahNYA kepada keturunannya’.

Terdapat dua pergertian untuk ini, salah satunya adalah mengenai pewarisan ILMU SEGALA ini yang sesekali tidak akan hilang. Keduanya adalah, mengenai sifat, kelakuan dan nama-namaNYA yang di serap kedalam ADAM lantas di wariskan kepada anak cucunya yang HAQ. Apapun, saya tidak akan mengulasnya lanjut kerana itu amat berat untuk orang awam dan biarlah kalian sendiri yang mencarinya dengan berguru. Insyallah.

Pewaris ILMU SEGALA ini di beri HAQ untuk mengurus langit dan bumi. Mereka ini boleh kita gelarkan sebagai DEWA-DEWI. Orang zaman dahulu pula menyebutnya sebagai TUHAN-TUHAN. Biarpun apa frasanya, yang penting, mereka-mereka ini mengurus dunia dengan keizinan DIA yang maha besar.

Kemudian, terdapat pertikaian berlaku dan ia menyebabkan Umat yang satu berpecah-pecah. Pertikaian ini mungkin dari mereka yang ingin menjadi ‘dewa-dewa’ tapi tiada HAQ. Ada yang mencuri sedikit dari ILMU itu dan membina ketamadunan yang lain. Pada masa yang sama juga, terdapat DEWA-DEWI yang hanya bermatlamatkan DUNIA ADALAH SEGALA. Jadi, dunia pada ketika itu, terbahagi kepada dua, yakni ‘CAHAYA/LIGHT’ yang mengurus dunia dengan arahanNYA dan ‘GELAP/DARK’ yang mahukan dunia menjadi matlamat segala. Bagaimanapun, kita harus tahu, biarpun LIGHT and DARK sekalipun, ini semua di atas kehendakNYA. Bukankah ALLAH itu maha perancang?!

Pertentangan ini berterusan sehinggalah berlaku peperangan. Perkara ini sudahpun di jangka oleh para malaikat pada sebelum ini kerana mereka tahu model ADAM tetap akan bermatlamatkan kehancuran.

“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu” Al-quran 34:7

Itulah yang telah di tetapkan oleh ALLAH s.w.t. Inilah sebab musabab untuk kehancuran umat era ADAM ini. Meskipun demikian, tiada di ketahui punca sebenar mengapa umat ini harus di tamatkan. Daripada penkajian saya, ada yang mengatakan penguasaan NEFILIM atau gergasi di era ini amat membimbangkan. Dalam mitos ketamadunan SUMERIA pula, di katakan ENLIL mahu hapuskan manusia kerana mereka membiak dengan cepat sehinggakan langit dan bumi di penuhi dengan mereka. Biar apapun ceritanya, kemusnahan itu tetap berlaku dan bumi baru telah di ‘bersihkan’ dan kehidupan baru kini bermula

ERA ADAM – ERA LIGHT and DARK

“Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya” surah al- an’am ayat 123

“Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.”
surah al-an’am ayat 165

Daripada ‘hikmat’ chanelling saya yang ada, saya cuba ‘mengintai’ apa yang ada di sana. Daripada yang saya tahu,pada ketika itu, mereka berinteraksi tanpa kata-kata. Pada mulanya saya ingatkan TELEPATI, tapi sebenarnya bukan. TELEPATI adalah ‘jurus’ komunikasi mengunakan otak, tapi apa yang berlaku di situ adalah mereka mengunakan hati semata-mata. OTAK adalah kontena tempat nafsu semata-mata. Maksud saya, otak yang mengawal segala perbuatan mereka sebagai manusia seperti makan, minum dan sebagainya akan tetapi, hati pula mereka jadikan sebagai ‘catalyst’ untuk menlakukan jurus-jurus hikmat seperti terbang, berjalan atas air, jadi pokok atau sebagainya.

Hampir kesemua mereka mampu melakukan sedemikian, akan tetapi ada juga yang tidak boleh. Dek kerana itu, yang tidak boleh ini cemburu lantas menjadikan dunia fizikal sebagai ‘keajaiban’ mereka. Maka, terciptalah sebuah ketamadunan yang kita ketahui sebagai ATLANTIS. Asalnya, mereka semua ini adalah penghuni benua PENTAS SUNDA yang tinggi tanahnya. Ada yang menyebutnya sebagai LEMURIA. Saya tidak tahu apa nama sebenarnya. Bagaimana hendak saya tahu, sedangkan ‘penduduk’ zaman itu pun tidak berkomunikasi mengunakan bahasa dan kata-kata. Tapi, bukti yang jelas mengatakan di sini, yakni nusantara adalah PENTAS SUNDA atau LEMURIA adalah, dengan pengiktirafan hutan PAHANG sebagai hutan tertua di dunia dan terdapat sebuah daerah di Sumetera di namai LEMUR.
(http://www.travelblog.org)

Tapi, bukti paling jelas adalah, kajian daripada STEPHEN OPPENHEIMER dan PROF ARYSIO SANTOS, serta THOMAS SUAREZ yang membukukan kajiannya mengenai peta kuno dalam buku bertajuk “EARLY MAPPING OF SOUTHEAST ASIA: THE EPIC STORY”. Dalam buku EDEN IN THE EAST oleh STEPHEN OPPENHEIMER ini, beliau menerangkan secara saintifik mengenai berlakunya banjir besar ketiga yang mana telah menghapuskan sebahagian besar pemukaan bumi dan cerita mengenai pelayaran NOH dalam pelbagai versi ketamadunan dunia.

PROF ARYSIO SANTOS pula menerangkan mengenai benarkah ATLANTIS berada di NUSANTARA dan dia benar-benar bermaksudkan sedemikian. Tapi, malang buatnya, selepas beberapa bulan bukunya di terbitkan, beliau telah di temui mati. Ada yang mengatakan ini semua perbuatan sabotaj yang mana tidak mahu kebangkitan di NUSANTARA terjadi.

Apakah kalian dapat melihat pola pergerakan kajian dari pengkaji barat ini? Baiklah, saya cuba bukakan minda kalian seketika. Pada zaman dulu, yakni di era penjajahan, explorasi dunia di terajui oleh pihak barat yang mana mereka tiba-tiba mahu mencari ‘the lost world’. Akhirnya, CHRISTPHER COLOMBUS menjumpai AMERIKA dan mengelarkannya itu sebagai ‘the lost world’. Tapi, hakikatnya apa yang di cari oleh COLOMBUS itu adalah salah dan dia telah di malukan. Explorasi ini berterusan sehinggalah mereka bertemu dengan piramid GIZA dan mula mengkaji mengenai ketamadunan itu. Akhirnya, mereka cuba mengali mengenai asal keturunan para FIRAUN ini.

DI era millenium ini, secara tiba-tiba, para pengkaji barat cuba mengalih perhatian mereka kepada NUSANTARA. Tapi, kebanyakkan dari mereka ini adalah pengkaji yang bebas dan tidak terikat dengan apa-apa organisasi. Sejak dari itu, mereka dapat merungkai misteri yang lepas-lepas seperti contoh, di mana ‘the lost world’, ‘solomon mine’, ‘asal keturunan FIRAUN’ dan sebagainya. Segalanya berpunca daripada sini.

Tapi, persoalannya, di sini itu bagaimana ? !
Jika di kaji, di permukaan tanah nusantara kini, tiada sisa-sisa ketamadunan yang hebat-hebat seperti sumeria, mesir dan sebagainya. Jadi, bagaimana mereka boleh katakan semuanya berada di sini? Setakat ini, mereka dapat buktikan segala pernyataan itu dengan selaraskan data-data dari manuskrip dan buku-buku sejarah.

Jadi, untuk mengkaji perihal itu, para pengkaji terpaksa menaiki ‘mesin waktu’ dan kembali ‘hidup’ di ERA ADAM sehinggalah terjadinya pepecahan UMAT YANG SATU INI.inilah yang saya cuba bawakan kepada anda. Saya hanya ‘tourist guide’ di dalam mesin waktu ini, dan anda adalah para pengkajinya. Tujuan kita adalah sama, yakni untuk mengali kembali sejarah yang hilang (THE LOST WORLD, sudah tentu ‘lost’, sebab itu kena ‘gali’ kembali).

DEWA-DEWI dan DARAH DI RAJA

“katakanlah: “Allah-lah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya kembali; maka bagaimanakah kamu dipalingkan ?” surah yunus ayat 34

“Maka jika kamu berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu.” surah yunus ayat 94

Pada era ADAM dan anak cucunya, para pengurs langit dan bumi ini di gelar DEWA-DEWI. Bila saya kata begitu, sudah pasti ada daripada anda mengatakan “apakah ALLAH itu lemah sehinggakan perlukan pengurus di langit dan di bumi?”

Jika ada yang berkata begitu, ayat pertama yang akan saya semburkan pada dia adalah “SIAPA YANG MELEMAHKAN SIAPA? ALLAH ITU MAHA BERKEHENDAK dan adakah kehendakNYA itu akan melemahkan DIA, sudah tentu tidak. Itulah tanda kekuasaaNYA”

Saya tahu, memang ramai yang belum ‘open-mind’ dalam hal sebegini, dan kerana itulah dalam siri 2 saya ada tegaskan mengenai sikap muslim kini yang mana suka sangat lemahkan kekuasaan ALLAH. Seolah-olah, mereka pula tuhannya.Jika berlaku kajian pelik-pelik, dengan cepat mereka akan katakan ‘Jangan cabar Tuhan?”. Apaka Tuhan itu tercabar?.

Sudah tentu tidak, kerana setiap kejadian itu adalah menunjukkan MAHA BESARNyA DIA dalam memberi keizinan.

Perkara paling penting di sini adalah;

1- DIA itu ‘laisa kamislihi syaiun’ (tidak menyerupai mana-mana pun baik kejadian atau khayalan)

2- DIa maha besar (seluas mana pun manusia explorasi atau ciptakan pun, kekuasaanNYA tetap tidak di jangkau)

3- Keupayaan itu adalah hak milik sepenuhnya dari DIA

Inilah antara intipati dari ILMU SEGALA itu. Bagaimana saya tahu? Sudah tentu saya harus tahu, jika tidak bagaimana saya boleh ceritakan kepada kalian. Tapi, ILMU SEGALA ini bukanlah ilmu yang di tujukan pada sesuatu, maka terus jadi ia.Ini bukan zamannya. Zaman kini adalah zaman di mana semua kejadian berlaku atas fizikal dan berdasarkan keterbukaan minda manusia. Dek kerana itu, tidak banyak kejadian aneh-aneh berlaku kini sebab keilmuan dan kejadian aneh-aneh itu hanya berlaku andai manusia telah lupakanNYA.

Menyebut perihal ilmu segala ini, pada era ADAM dan seterusnya, sehingglah ‘hari pembersihan’ itu, Dewa-dewi ini ada juga mengangkat dari kalangan mereka sebagai raja. Raja-raja ini akan tinggal di istana yang penuh hiasan yang cantik dan perbuat dari emas. Ini semua berdasarkan memori yang ada pada manusia itu tentang ‘syurga’ di mana tempat asalnya ADAM dan HAWA.

Dewa- dewi ini telah mengurus langit dan bumi manakala raja-raja ini pula mengawal dan menjadi khalifah kepada UMAT YANG SATU ini. Hanya Manusia yang berHAQ dan mempunyai ILMU SEGALA akan menduduki tahta paling tinggi di bumi ini. Kelebihan pada golongan bangsawan ini adalah, mereka-mereka ini mampu untuk berubah bentuk daripada manusia kepada haiwan-haiwan yang di anggap suci atau simbol-simbol tertentu.

Mereka ini mampu untuk mengubah diri mereka menjadi NAGA, HARIMAU atau GARUDA dan sebagainya jika mendapat keizinanNYA. Hal ini ada di sebut dalam buku STEPHEN OPPENHEIMER dan cerita mitos dunia. Mereka inilah di sebut sebagai ‘Serpent’ atau ‘shape-shifting’. Kepakaran mereka dalam mengubah bentuk jasad ini adalah kurnianNYA tapi di era LIGHT and DARK, terdapat golongan yang mencuri keilmuan itu dan menjadi raja di ketamadunan lain.

Pada ketika itu juga, Dewa-dewi mula terpecah kepada dua. Akhirnya, era-era kegemilangan ini terhapus dan NOH berjayamenyelamatkan segolongan manusia dari bencana itu. Dewa-dewi ini tetap lah juga manusia akan tetap mereka ini adalah golongan yang mendapat keilmuan yang tinggi kerana tanggungjawab yang telah di berikan kepada mereka. Di khabarkan, ketika rasullullah lahir ke dunia, maka terhapuslah tanggungjawab mereka kerana besarnya rahmat pada baginda muhammad s.a.w

Jadi, berakhirlah era pengurusan dewa-dewi ini selepas kelahiran baginda muhammad akan tetapi tidak lah berakhir ilmu mereka itu, bahkan di katakan mereka ada di kalangan kita…mereka inilah ada yang memanggilnya ‘wali-wali ALLAH’ yang hidupnya cukup panjang. wallahuaklam

PETA BERLAPIS DUA

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak langit,
lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” al-baqarah ayat 29

“…Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya;
Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
surah al maidah ayat 17

Pada era ADAM, kayangan dan bumi saling terbuka. Sentiasa ada turun-naik daripada kedua alam ini. Meskipun demikian, tidak semua yang dapat menaiki Kayangan dan dapat turun ke bumi. Saya pernah bermimpi tentang kayangan ini.Di dalam mimpi itu, saya melihat seolah-olah refleksi daripada permukaan bumi di langit sana. Agak tergaman ketika itu. Sungguh menakjubkan. Bagaimanapun, saya abaikan perihal mimpi itu, sehinggalah saya sedar tentang kaitannya dengan artikel MIM- takkan hilang di dunia ini.

Tanah Kayangan ketika itu cukup hampir sehinggakan boleh turun-naik tapi, akhirnya, tanah itu semakin jauh dan jauh. Hal ini boleh di kaitkan dengan hukum fizik -teori big bang, di mana, alam universe semakin menjauh. Saya ada menemubual dengan seorang tua yang agak hebat juga sufinya. Dia mengatakan, bintang-bintang di langit itu adalah perhiasannya dan dia menanya saya tentang definisi ‘hiasan’ yang telah di sebut dalam QURAN.

Maka, saya menyebut hiasan itu adalah dekorasi atau sesuatu untuk mencantikkan. Kemudiannya, beliau mengatakan itulah cahaya lampu-lampu di dunia kayangan. Saya terkejut seketika dan amat sukar untuk terjemahkan kata-kata itu. Biar apapun, bentuk kayangan, saya tahu bahawa terdapat komunikasi di antara dua alam ini.

Atau, kayangan itulah langit-langit yang di ciptakan oleh ALLAH yang di huni oleh penduduk langit sebagaimana yang telah kita ketahui selama ini. Biarapapun misterinya, yang pasti, di ‘atas’ sana terdapat penduduk sebagaimana kita juga di muka bumi ini.

ERA KEHANCURAN – PELAYARAN NUH

“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu” surah al-an’am ayat 6

Selepas beberapa siri peperangan yang amat hebat, di khabarkan bahawa bumi ketika itu harus di ‘bersih’kan demi kesejahteraan ADAM – manusia khalifah. Pada ketika tu, banjir besar mulai melimpah-limpah. Terdapat bukti saintifik mengatakan bahawa pada jutaan tahun dulu, bumi mempunyai dua bulan dan satu daripadanya telah ‘lari’ dan menyebabkan gegelang bulan yang terdiri dari ais itu jatuh ke bumi lalu menyebakan banjir besar.

Dalam buku EDEN IN THE EAST pula, STEPHEN OPPENHEIMER mengatakan sebelum terjadinya banjir besar terhebat ini, sudah terjadi 2 siri banjir sebelumnya tapi ia tidak membawa kepada kemusnahan. Pada kali ketiga itu, suhu mulai menurun dan menyebabkan banyak tanah-tanah membeku. Bila tiba masanya, secara tiba-tiba, ais ini mencair dan menyebakan banjir yang membinasakan di seluruh dunia. Akibatnya, dunia dalam era banjir besar.

Bahtera NUH yang dapat memuatkan ribuan umat manusia dan ribuan spesis haiwan ini amat menghairankan saintis pada zaman ini.Jika benarlah apa yang di khabarkan di dalam BIBLE dan AL-QURAN, makanya, bahtera ini cukup-cukup besar kerana dapat membuatkan sekalian mahkluk demi penghidupan selanjutnya.

Di atas bahtera itu, NUH lah raja dan di ibaratkan BAHTERA itulah satu-satunya tanah yang berpenghuni. Jika di selidiki, NUH lah yang mempunyai ILMU SEGALA itu. Jika tidak, masakan dapat beliau membina bahtera yang cukup besar dan mengarah sekalian makhluk menaiki bahteranya itu, baik haiwan, manusia atau jin sekali pun.

Persoalannya, besar manakah BAHTERA itu?
Saya ajukan persoalan ini kepada seorang tua di Cheras. Dia mengatakan bahawa, besarnya bahtera noh itu adalah sehinggakan di dalamnya wujud sungai, pokok-pokok dan bukit-bukit tempat bernaungnya haiwan-haiwan. Saya soal lagi, ‘apakah itu tanah yang terapung?’. Orang tua itu menjawab; “tidak. Ia adalah bahtera dan lamanya ia berlayar, sehinggakan muncul satu kaum hasil dari transformsi UMAT YANG SATU itu.”

Jadi, jika benarlah kata orang tua itu, maka memang benarlah NOH adalah ‘raja lautan’ dan waris NOHlah yang mewarisi ilmu segala itu. Selepas lamanya pelayaran itu (akibat menunggu air banjir surut), akhirnya, bahtera mereka terdampar di suatu tempat di sekitar Asia tengah, di mana, di sinilah bermulanya era ketamadunan baru muncul.

Dari transformasi dan asimilasi, wujud manusia yang berupa kini yang mana merekalah yang akan meneruskan penceritaan bumi baru ini sehingga ke hari kiamat. Ada bezakah manusia kini dan manusia dulu? Dari pengetahuan saya,perbezaannya adalah pada limitasi manusia itu sendiri di mana, manusia kini tidak lagi mampu untuk membuat kelakuan di luar adat (magik) dan tidak mampu untuk berubah bentuk lagi seperti manusia zaman Era ADAM.

Akhirnya, pelarian dari tanah tenggelam itu mendarat dan membina ketamadunan mereka sendiri. Berlarianlah mereka ke seluruh dunia sehingga tiba masanya, wasiat NUH harus di tunaikan. APAKAH WASIAT NUH itu? Owh ya, tadi saya katakan tentang, wujudnya satu bangsa baru di dalam bantera noh itu bukan?!

Definisi untuk bangsa ialah, suatu kumpulan manusia yang mempunyai identiti, kebudayaan, genetik, siri wajah dan ketamadunan yang sama. Jadi, apakah bangsa yang pertama sekali wujud di muka bumi itu? Bangsa itu adalah bangsa yang berdarah di raja dan berisi ilmu segala yang mengetahui wasiat NUH. Bangsa itu adalah bangsa MIM…?!

BERSAMBUNG LAGI…………WASSALAM.

Dikirim dalam Uncategorized | 3 Komen »

Bangsa Mim ketika banjir paling besar

DIkirim oleh pakcikli00 di 21 Jun 2010



ADAM di turunkan selepas bumi di ‘bersihkan’ dari makhluk-makhluk yang suka membuat ‘perang’ yakni di gelar JAN. Azazil yang berasal dari bangsa JAN ini di naikkan ke langit dan menjadi IBLIS bila dia enggan untuk ‘sujud’ pada ADAM. Maka, turunlah IBLIS dan kuncunya lalu membentuk pelbagai makhluk di muka bumi yang ketika itu terumbang-ambing tiada pegangan. Lantas ADAM turun untuk menjadi khalifah dan membawa semua makhluk itu menuju ‘satu umat’ lantas dapat membina ketamadunan yang amat hebat. Takkala itu, manusia dari benih ADAM yang di beri ilmu ‘pengurusan’ di naikkan’pangkat’ menjadi raja. Para raja-raja ini mampu naik turun di mana sahaja yang menjadi ‘matrix’ dunia manusia. Kenapa sampai begitu sekali? sudah tentu mereka mampu kerana mereka itu khalifah di langit dan di bumi.

Para raja inilah yang di gelar sebagai dewa-dewi yang mampu melakukan perkara di luar adat manusia. Seandainya, kita mendengar ketamadunan di mana-mana planet sekali pun, itulah sisa-sisa ‘pemerintahan’ waris ADAM yang di gelar raja@dewa.

Apapun, misteri dewa-dewi dan mengenai adam-adam ini memberi impak yang besar kepada pengunjung . Sejak siri 1 hingga 3, ramai yang bertanyakan mengenai ADAM, dewa-dewa dan tentang ILMU nama-nama atau di kenali sebagai ILMU SEGALA ini. Insyallah, saya akan terangkan setiap satu darinya selepas misteri Bangsa MIM ini di bongkar sepenuh.

Untuk artikel kali ini dan selajutnya adalah amat berat untuk di tulis kerana ianya memerlukan fakta yang benar-benar kukuh. Artikel pada sebelumnya lebih pada cerita, mitos, teori dan fakta yang bukti secara fizikalnya sukar untuk di buktikan. Biar bagaimanapun, artikel akan datang akan membongkar ‘puzzle-puzzle’ yang telah saya berikan pada anda. Siri bangsa MIM- tak hilang di dunia ini bukanlah satu artikel panjang yang di pecah-pecahkan kepada beberapa bahagian, akan tetapi lebih pada kelompok data yang harus saya kronologikan agar kita semua dapat melihat siapakah ‘melayu’ itu sebenarnya.

BANGSA MIM KETIKA BANJIR PALING BESAR

Sebagaimana yang kita tahu, pada zaman dahulu, pernah terjadi satu banjir yang di anggap telah memusnahakan hampir separuh ketamadunan manusia di muka bumi ini. Bukan saja Islam, akan tetapi dalam agam lain juga menyebut perkara yang sama tentang banjir yang hebat ini. Hampir keseluruhan bangsa-bangsa di muka bumi ALLAH ini di ‘implan’kan memori mengenai banjir besar ini melalui cerita-cerita orang tua, kitab-kitab suci, dan sebagainya.

Tapi, saya hendak menanyakan kepada anda, kenapa hampir semua bangsa dan agama mengatakan tentang BANJIR BESAR… persoalannya, kenapa BANJIR? kenapa tidak tsunami, ombak besar, ribut petir atau apa saja yang melibatkan air dan kemusnahan?

Jika kita fikir secara mendalam, jika banjir, kita akan teringat tentang hujan lebat seperti musim tengkujuh di pantai timur. Seperti di dalam filem 2012, apa yang kita lihat itu adalah simulasi kepada tsunami dan peristiwa gempa bumi yang dasyat yang membawa kepada
banjir ‘super’.

Seperi di dalam wikipedia, Banjir bermaksud:
“Banjir ialah keadaan air yang menenggelami atau mengenangi sesuatu kawasan atau tempat yang luas”

Limpahan yang tidak dapat di bendung akan menyebabkan sesuatu kawasan itu di naiki air. Arus yang sedang meningkat naik itu akan menyebabkan pergerakan di atas dan di bawah air yang besar kemungkinan akan menyebabkan ombak besar dan tusnami. Banjir yang paling menakutkan ialah banjir yang berpunca dari laut. Seperti yang kita tahu hampir 14 buah pulau dan negara yang akan hilang di sebabkan arus laut yang semakin mendadak ini. Ini juga di sebabkan limpahan air yang semakin tinggi yang berpunca dari ais di kutub utara yang semakin mencair. Di antara yang di khuatiri hilang adalah Sychelles, Tuvalu, Kiribati, dan Palau, serta Maladewa di Samudra Hindia. (klik sini)

Persoalannya, adakah banjir yang datang dari laut inikah yang menyebabkan banjir besar pada zaman nabi Nuh a.s dulu? mari kita kaji tentang ini.

BANJIR DI SELURUH DUNIA

“Dan Nuh berkata: “Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya.”

Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

“Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya – sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.”

“Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah Yang Maha Penyayang”. Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.”

“Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit berhentilah,” dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi , dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim .” Ayat 41-44 surah Huud

Inilah persoalan yang sering di ajukan pada saya. Adakah banjir besar ini meliputi seluruh dunia atau hanya merangkumi beberapa tempat sahaja. Untuk mendapatkan jawapan itu, mari kita sama-sama mengali data yang ada dan membuat konklusi bersama. Saya tidak mahu anda hanya pandai menadah ilmu dan taklid padanya. Saya mahu kita sama-sama bangun dan saling berkongsi tanpa ada rasa ego di hati. Insyaallah.

Baiklah, di antara klue-klue yang di perolehi adalah:-

1- Hampir seluruh kebudayaan dan agama menceritakan tentang banjir besar yang pernah terjadi di zaman dahulu

2- Peta pada zaman dahulu bukanlah seperti sekarang. Tambahan pula, Era Nuh adalah era di mana kerajaan ‘satu umat’ masih berkuasa. Terdapat juga beberapa ketamadunan di tempat lain dan persoalannya, ketamadunan itu turut musnah atau masih kekal dan berevolusi?

3- Di dalam buku stephen oppenheinmer, Model ‘Dryas Flood’ di katakan yang terbaik untuk enerangkan kejadian banjir-banjir besar yang pernah terjadi pada zaman dahulu. Dryas adalah Model yang menerangkan keadaan bumi yang super sejuk yang mana menyebabkan pencairan yang mengejut lantas memnyebabkan bumi mengalami limpahan banjir. Terdapat 3 zaman di mana peristiwa ini pernah berlaku, yakni:

- oldest dryas yang berlaku sekitar 15,000 tahun lalu dan tidak membawa banjir

- older dryas yang berlaku sekitar 14,000 tahun lalu dan berlaku banjir pertama

- young dryas yang berlaku sekitar 13,000 tahun lalu dan berlaku banjir kedua

Di antara tiga fasa ini, yang ketiga itulah yang paling dasyhat. Kejadian suhu menurun di katakan secara mendadak dan paling sekejap berlaku. Ia berakhir pada 11,150 tahun lalu dan juga berlaku secara mengejut. Young dryas adalah model penyejukan yang paling mengejut dan membawa bencana.

Bayangkan kutub utara kita tiba-tiba saja menyejuk sehingga dapat ‘membina’ bongkah-bongkah ais raksasa dan kemudiannya mencair dengan begitu pantas sekali. Kenaikan aras air itu akan menyebabkan aras garam di lautan menjadi tidak stabil lantas menyebabkan perubahan cuaca yang mendadak. Besar kemungkinan, akan berlaku ribut petir yang dasyat kemudian di susuli dengan gempa bumi akibat ketidakstabilan di bawah tanah akibat mendapan air laut yang super berat. Tekanan demi tekanan kepada bumi akan menyebabkan ia berlaku secara total binasa. Ia bukanlah sekadar peristiwa yang boleh di permain-mainkan. Bila ia berlaku, ia akan menberi impak pada seluruh dunia. Tiada maaf bagimu!!!

4- Sebagai muslim, kita perlu melihat Al-quran dalam pengkajian ini. Siapa kata ilmu sains dan ilmu agama tidak boleh disekalikan. Dek kerana itulah banyak pembinaan teknologi memberi kesan negatif pada bumi. Jadi, surah Nuh as menceritakan segalanya.

“Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh as kepada kaumnya : “Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih”, ayat 1, Surah noh

“niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,” ayat 11, surah noh

“Nuh berkata: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.” ayat 26, surah noh

Bukan hanya surah Nuh as yang memberi kata kunci mengenai apa yang sedang berlaku pada zaman dahulu, akan tetapi banyak lagi yang menceritakan perkara yang sama, cuma anda harus mengkaji ilmu lain supaya apa yang anda baca itu anda akan faham. Kebanyakkan yang saya lihat pada zaman kini, ramai yang mengatakan supaya kita harus kembali pada Al-quran, akan tetapi pada hakikatnya mereka tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya memandang remeh pada orang yang membuat kajian berdasarkan Al-quran dan cuba menghalang mereka yang cuba menaikkan islam memlalui keilmuan. Jika anda baca Al-quran dan memahaminya, anda akan lihat banyak persamaan kaum-kaum kafir dan musyrik pada manusia di zaman kita ini. Apakah kita tergolong dari kalangan itu? Sedaya upayalah kalian menjauhinya.

Jadi, daripada sedikit klue-klue yang saya dedahkan ini, apa yang anda semua dapat simpulkan. Adakah banjir besar ini terjadi hanya pada sesuatu kawasan
atau hampir seluruh dunia?

Jawapan saya…di seluruh dunia.

BANGSA MIM BELAYAR DI BAHTERA PALING BESAR

“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan”. ayat 28, surah nuh

Seperti yanh saya terangkan pada aritkel dahlu, bahtera ini menyimpan pelbagai spesis haiwan dan golongan manusia beriman kepadaNYA demi penerusan kehidupan. Di dalam injil dan kitab-kitab terdahulu (owh..sudah tentu anda akan melatah dan berkata ‘kenapa nak ikut kitab dulu?!) ada mengatakan tentang makhluk gergasi yang di namakan Nephilim. Di katakan mereka ini telah pun mendominasi bumi pada ketika itu dan perangai mereka pun boleh tahan jahat. Di katakan Nephilim ini adalah kombinasi genetik Fallen angle dan manusia.

Di dalam blog dan forum di barat, mereka menceritakan tentang kajian mereka tentang Nephilim ini. Nephilim ini telah pun mendominasi dunia pada ketika itu dan perang terjadi di mana-mana. Ternyata Nephilim ini adalah golongan perosak sebelum banjir besar itu berlaku. Bila kita melihat balik pada Surah Nuh, ayat 7:-

“Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya dan mereka tetap dan menyombongkan diri dengan sangat.” dan surah nuh, ayat 23

Dan mereka berkata: “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan wadd, dan jangan pula suwwa’, yaghuts, ya’uq dan nasr “.

Kita dapat Nephilim bukanlah sedar raksasa, akan tetapi mungkin sebagai sesuatu yang dapat menguasai semua yang berada di bawah penguasaan ‘satu umat’ pada ketika itu. JIka saya kata Nephilim ini adalah para elite pada masa itu, anda bersetuju? Banyak persamaan apa yang berlaku di zaman Nuh as dan kita ini.

Kita di kuasai oleh Hidden Hand dan di katakan berupa ‘serpent atau lizard men’. Pada era Nuh as pula, mereka di kuasai Nephilim dan berupa raksasa yang mempunyai sesuatu kekuasaan yang mendominasi. Di tambah pula, pada ketika itu, umat manusia mulai menyembah berhala yang mereka idolakan dari kalangan para raja-raja agung yang terdiri dari waris nabi ADAM yang juga di gelar dewa-dewi. Kemudiannya, dengan teknologi serta perkara di luar adat yang dapat mereka lakukan, kesombongan mereka makin terserlah. Demikianlah para kafir pada ketika itu terjadi. Di dominasi, di manipulasi dan di exploitasi.Jadi, samakah kita dengan era nabi Nuh as itu?!

Berbalik pada pelayan di bahtera paling besar, jika kita amati kata-kata baginda Nuh a.s, para manusia yang bersamanya di gelar ‘ahli rumah’. Pada ayat 28, surah Nuh, jelas di katakan sesiapa yang masuki ‘rumah’ Nuh as itu, akan di ampuni dosanya. Dan demikianlah ‘dosa-dosa’ itu di ampunkan yakni dengan memulakan kehidupan baru di rumah baru dan daratan baru.

Di artikel yang lalu, saya ada menerangkan tentang campuran manusia di dalam bahtera NUh as menghasilakn bangsa pertama di dunia yakni bangsa MIM. Sebenarnya, tidak di ketahui nama sebenar bangsa ini. Ada yang mengatakan merekalah Quraisy kuno yang membawa kepada qurasiy baru yang melahirkan nabi muhammad dan seterusnya.

Pelayaran yang mungkin memakan masa yang cukup lama ini. Bagaimana pula dapat melahirkan ‘suatu bangsa’ dalam tempoh 10 tahun sahaja. Sudah tentu ia memakan masa paling cepat 100 tahun perkiraan kini. Jika kita amati secara mendalam, jika bahtera itu seperti kapal-kapal seperti kini, agaknya, mampukah ia bertahan lama meredah ombak dan memberi makan secukupnya pada ahli-ahli rumah itu?

Di katakan, Nabi Nuh as adalah seorang yang di perlekehkan kerana telah mencipta bahtera di kala bumi sedang nyaman. Sedangkan pada ketika itu, ALLAH telah pun ‘menghantar’ pentanda-petanda kedatangan azab akibat banjir kepada mereka. Jika di ambil model Dryas dan mana-mana teori penyebab kemusnahan alam, sedikit perubahan bumi adalah petanda bagi mereka yang berfikir.

Nabi Nuh adalah seorang designer dan seorang ahli engineering serta arkitek yang hebat pada ketika itu. DIa tidak mengendahkan ejekan kaum-kaumnya yang tidak mahu berfikir itu. Bila tiba bencana, kaum-kaum yang beriman menaiki bahtera itu. Pelayaran itu kemudiannya menerusi ‘gerak-geriNYA’ dalam menyelamatkan kaum-kaum yang beriman di tempat yang lain seperti yang terkandung dalam mitos-mitos bangsa lain.

Pendaratan bantera itu kemudiannya di susuli dengan pegerakkan anak-anak Nuh a.s (yafidt, Sam dan Ham) lalu membentuk bangsa-bangsa mengikut warna kulit. Ada yang mengatakan Yafidt melahirkan bangsa berkulit putih dan bergerak menuju ke barat dan utara. Sam melahirkan bangsa berkulit kuning dan Ham melahirkan bangsa berkulit hitam (di katakan sebagai sumpahan kerana bersetubuh ketika bencana).

Ketiga-tiga waris Nuh as ini bergerak dan melahirkan ketamadunan dunia yang sedia kita ketahui seperti Sumeria, akkadian, mayan dan lain-lain. Bukanlah mereka yang membuka ketamadunan ini akan tetapi anak cucu kepada mereka-mereka inilah yang membukanya. Jadi, di manakah pula bangsa MIM ini. Golongan yang menjadi raja inilah bangsa MIM di setiap ketamadunan itu tadi. Rakyat-rakyat itu pula adalah waris dari golongan beriman yang menaiki
bahtera nuh as itu tadi.

Bagaimana ini boleh terjadi?
Di dalam bahtera nuh itu anak-anak Nuh as melahirkan waris mereka masing-masing. Umur mereka pada ketika itu juga amat panjang. Anak-anak Nuh as itu bukanlah turun pada satu tempat akan tetapi berpisah di tiap-tiap daratan kerana itulah wasiat Nuh as. Apakah itu wasiat Nuh as ?.

Wasiat nuh adalah kata-kata kepada warisnya supaya kembali semula ke tanah asal mereka yakni pentas sunda yang tenggelam itu. Jadi, demi memenuhi wasiat itu, di setiap pergerakkan waris anak-anak Nuh as ini, akan terdirinya ketamadunan yang hebat.

INFO _ PENDEKAR SUFI

Dikirim dalam Uncategorized | 12 Komen »

Bangsa Mim pengerak warisan Nabi Nuh as yang hebat

DIkirim oleh pakcikli00 di 21 Jun 2010



“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat” ayat 33, surah ali-imran.

Waris-waris Nuh ini bergerak menuju ke pentas sunda setelah mendarat di daratan yang cukup jauh dari kampung halaman mereka. Ayat quran di atas adalah klue yang harus kita ambil demi membongkar siapakah sebenarnya ‘ahli rumah’ atau ‘ahlul bait’ ini. Ahlul bait bukanlah syarif atau syarifah dari golongan arab semata-mata. Kita harus membongkar agar kesenimbungan waris ini dapat di jalinkan.

Kita telah mengetahi tentang Waris ADAM yang melahirkan raja-raja (khalifah) agung yang bertaraf dewa-dewi. Dan kemudiannya, ilmu segala itu di wariskan pula pada waris Nuh yang terselamat dan melahirkan ketamadunan yang sukar di jawab sepenuhnya pada zaman kini. Jadi, marilah kita selesaikan puzzle ini sebelum kita beralih arah ke waris Ibrahim pula. Tapi, jika anda mahu lebih pemahaman, saya ajurkan anda untuk pergi ke Mistis Files dan membacanya sehingga tamat kerana di situ sudah di terangkan tentang pergerakkan waris IBRAHIM ini. Cuma, ada sedikit pertelingkahan tentang lokasi dan jarak masa yang berlaku. Biar apapun, misteri bangsa MIM yang melahirkan rumpun melayu kian terbongkar.

Berbalik pada topik waris nuh dan pergerakkannya, kita harus mengali di dalam Al-quran tentang kisah pergerakan waris-waris ini. Di dalam Al-quran, banyak di kisahkan mengenai nabi dan kaumnya yang engkar. Akan tetapi, pernahkah kita mendalami dan mengkaji dari segi genetik dan ‘family tree’ para nabi ini. Untuk mempermudahkan pemahaman anda, mari kita menkaji surah Al-araf yang bermaksud ‘tinggi’ atau ‘atap’ ini.

Apa yang di maksudkan dengan tinggi atau atap ini adalah, ada sesuatu dari tanah paling tinggi yang menjurus kepada evolusi atau pemecahan bangsa-bangsa yang bermula dari satu keturunan sahaja. YA, apa yang saya mahu maksudkan ialah, ADAM dan anak cucunya sebelum banjir besar menetap di tanah yang cukup tinggi.

Jika di lihat dari sudut sains dan geologi, nusantara adalah bekas tapak tanah tinggi dan penuh dengan gunung berapi. Tanah-tanah yang kita diami kini adalah puncak-puncak tertinggi selepas banjir besar mulai surut. Jika di fikirkan secara logik, andai kata tanah itu rendah, sudah sama sekali tanah itu tidak akan muncul-muncul. Tapi, mesti anda hairan, kenapa hanya pentas sunda yang melahirkan nusantara ini sahaja yang tenggelam sedangkan tanah lain tidak begitu. Tambahan pula, tadi saya katakan bahawa seluruh dunia mengalami banjir yang cukup hebat. Tidakkah keduanya bertentangan?! Jawapannya ialah, kita harus kembali kepada apa penyebab berlakunya peristiwa banjir itu. Ada yang mengatakan tentang tercetusnya peperangan antara ketamadunan (tambahan pula Nephilim yang memanipulasi). Ada juga yang mengatakan tentang berlakunya hujan ais dari bulan kedua bumi yang telah ‘melarikan diri’. Hal ini telah di buktikan oleh para saintis. Bulan itu di gelar “3753 Cruithne”. Pada zaman dahulu, bumi juga mempunyai gegelang ais seperti planet zuhal akibat penarikan graviti yang tinggi oleh kedua-dua bulan yang bumi ada. Apabila berlaku sesuatu di angkasa (tanda yang ALLAH berikan sebelum berlakunya banjir besar – surah nuh ayat 1)

Apabila banjir berlaku, di dalam bahtera yang besar itu, berlakunya perjanjian ‘ahli rumah’ di mana, manusia-manusia yang berasimilasi itu akan di pimpin oleh waris-waris nabi nuh a.s sebagai raja-raja mereka. Bila banjir surut, anak-anak nabi nuh di turunkan di tempat yang berasingan dengan pengikut masing-masing. Mereka membina ketamadunan yang hebat di sepanjang perjalanan mereka menuju ke pentas sunda dengan harapan IBU TANAH itu akan di jaga kembali.

“Lalu mereka mendustakan Nuh, maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami jadikan mereka itu pemegang kekuasaan dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah bagaimana kesesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.” Ayat 73, surah yunus.

Darah keturunan Nuhlah yang menjadi raja dan bangsawan sehingga menerbitkan raja-raja agung di ketamadunan yang hebat. Akan tetapi, semakin lama semakin mereka lupa akan wasiat itu. Cuma segolongan yang ‘ingat’ sahaja akan meneruskan perjalanan mereka menuju ‘the promised land’. Hal ini di tambah pula dengan penyembahan berhala akibat dari pemujaan dewa-dewi serta raja-raja agung pada zaman dulu kala. Dek kerana itulah turunnya para rasul dan nabi untuk memberi peringatan dan amaran tentang kesalahan mereka yang berat itu.

Dari surah Al-araf, di terangkan secara baik tentang susur galur kenabian ini bermula dari ADAM, NUH dan seterusnya. Daripada klue yang kita dapat pada surah Al-Imran ayat 33, empat keluarga inilah yang membentuk sesuatu di kemudian hari. Jadi untuk itu, marilah kita menelusuri zaman-zaman selepas banjir Nuh.

INFO – PENDEKAR SUFI

Dikirim dalam Uncategorized | 1 Komen »

Bangsa Mim warisan Rasul dan Nabi

DIkirim oleh pakcikli00 di 20 Jun 2010



“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu ; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat memajukannya”
ayat 34 surah al-araf

“Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka tidak dianiaya.”
ayat 47 surah yunus

Kedua-dua ayat di atas sudah cukup bagi menerangkan tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi pada era selepas banjir besar nuh. Memanglah pada awal permulaan ketamadunan, manusia ketika itu sudah pasti cukup beriman kerana golongan yang di selamatkan dari banjir besar itu adalah golongan yang beriman. Tapi, anak cucu mereka yang mengidolakan atau menyembah raja atau dewa-dewa pada ketika itu. Golongan inilah yang akhirnya membentuk agama penyembah berhala yang di terangkan di dalam Al-quran. Hampir setiap pelusuk dunia menyembah berhala ini.

Terdapat beberapa fasa pergerakan yang dapat di kesan melalui surah Al-araf ini. Surah ini telah menyusun kronologi kenabian mengikut zaman dan genetik. Jadi, marilah kita mengikuti sirah kenabian melalui surah ini:-

1- Nabi HUD dan Kaum Aad
Ayat 65-72: 7

Di dalam ayat 69, “Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti sesudah lenyapnya kaum Nuh” jelas menunjukkan bahawa Nabi Hud adalah antara generasi selepas Nabi Nuh yang mewarisi keilmuan dan teknologi dari ERA ADAM.

2- Nabi Salleh dan Kaum Tsamud
Ayat 73-89: 7

3- Nabi Luth dan kaumnya
Ayat 80-84: 7

4- Nabi Syuib dan kaum Madyan
Ayat 85-93: 7

Kaum Madyan ini di kaitkan dengan anak Qeturah, isteri ketiga Nabi Ibrahim a.s.

5- Nabi Musa dan Bani Isreal serta Firaun
Ayat 103-169: 7

Kisah nabi musa dan bani israel ini amat menarik untuk di kaji. Berikut adalah ayat yang mempunyai ‘key point’ dalam pengkajian ini:-

-105:7
mengenai bani isreal minta di lepaskan (bani israel pada tika ini adalah status hamba pada para firaun)

-133:7
berlakunya taufan belalang, kutu dan katak sebagai tanda

-136:7
firaun mengejar Nabi Musa dan bani israel dan di tenggelamkan

-137:7
“Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan baratnya yang telah berkah padanya”

-142-148:7
kisah nabi Musa berjumpa tuhan dan pada ketika itu juga samiri dan bani israel menyembah patung anak lembu

-155:7
Nabi musa memilih 70 dari pengikutnya untuk meneruskan perjalanan

-160:7
12 suku kaum bani israel di pecahkan mengikut ‘bahagian’ masing-masing (Nabi musa dan 70 yang terpilih meneruskan perjalanan)

-163-166: 7
Kisah kaum di suatu negeri di tepi laut yang di sumpah menjadi monyet (dari mana perkataan ‘orang hutan’ bermula?)

-169: 7
Generasi sesudah kaum nabi Musa yang akan mewarisi taurat dan mengambil dunia dan tidak puas dengan itu (masonic dan sekutunya)

Daripada klue-klue di atas, apa yang anda semua dapat? Rasanya, banyak yang akan terlintas di fikiran anda. Tapi, benda utama yang saya ingin ceritakan kepada anda ialah, TIAP UMAT MEMPUNYAI BATAS WAKTU. Lihatlah bangsa atau umat yang mempunyai genetik marker yang sama seperti kaum Aad, Tsamud, Madyan dan lain-lain mempunyai batas waktu atau senang kata – di binasakan.

Inilah perjanjian atau alastubirabbikum. Tiap sesuatu mempunyai ajal. Baik manusia, haiwan, jin, setan, dajjal, angin, air, bumi dan lain-lain. Begitu juga dengan umur umat dan masa itu sendiri. Inilah perjanjian terbesar di dalam perbinaan ‘dunia’. Tiap sesuatu mempunyai batas waktu.

Jadi, apa perkaitan Bangsa MIM- takkan hilang di dunia, sedangkan setiap umat atau bangsa itu akan musnah atau di hapuskan, baik cina, india, yahudi, orang putih dan sebagainya. Mari kita meneruskan perjalanan kita ini ke bab seterusnya.

INFO – PENDEKAR SUFI

Dikirim dalam Uncategorized | 5 Komen »

Bangsa Mim Era Nabi Ibrahim as

DIkirim oleh pakcikli00 di 20 Jun 2010



Nabi ibrahim as adalah anak kepada seorang pengukir berhala yang terkenal Uzair. Nabi Ibrahim as datang dari tanah Kanaan dan mendapat hidayah apabila dia mencari-cari siapakah yang membina langit dan bumi ini. Akhirnya dia mendapat tahu dan dengan hati yang nekad, dia menentang ayahnya dan kerajaannya. Tapi, bukan itu yang saya mahu ceritakan.

Pada zaman ini, ada suatu golongan di gelar “patriarchs” atau pun golongan “bangsawan’ yang membina keluarga dan mempunyai negara kota sendiri.Nabi Ibrahim as adalah salah seorang daripada golongan itu. Di pendekkan cerita, Nabi Ibrahim as memasuki ketamadunan awal mesir dan di tahan oleh Firaun. Firaun cuba mengoda isteri baginda, Sarah akan tetapi dengan kebijaksanaan SARAH, Firaun melepaskan Sarah dan menghadiahkan ‘puterinya’ sendiri untuk di nikahi. Wanita itu adalah HAJAR.Ada pendapat juga mengatakan, baginda mempunyai seorang lagi isteri yang bernama QETURAH. Bagaimana pun, ada yang mempertikaikan kewujudan QETURAH ini. Ada juga yang mengatakan HAJAR dan QETURAH adalah orang yang sama.

Sebagaimana kita ketahui, SARAH melahirkan ISHAQ. Daripada ISHAQ, lahirnya YAAKUB yang mempunyai 11 orang anak termasuklah Nabi YUSUF a.s. Nabi Yaakub inilah di gelar sebagai ISREAL. Bani israel bermaksud anak-anak yaakub kerana dari yaakub inilah lahirnya ramai lagi nabi-nabi lain. Antara anak-anak Yaakub adalah Reuben/Rehaven, Simeon/Shiman, judah/Yahudah, Issachar/yissachar, Zebulun, Dan, naphtahi, Gad, asher, Levi, Bunyamin dan Joseph/Yusuf.Daripada mereka-mereka inilah lahirnya sukuan dalam Bani israel. Bunyamin dan Yusuf adalah bersaudara di bawah satu ibu. Manakala lainnya dari ibu yang lain dan cukup dengki pada Yusuf. Akibat dari itu, yusuf di bawa ke mesir dan pelbagai ujian di temphinya termasuklah di penjara. Akhirnya, dia di lepaskan dan menjadi gabenor di ketamadunan mesir ketika itu. Saudara-saudaranya meminta ampun dan mereka semua hidup bahagia. Tapi, ada satu ayat yang cukup menarik untuk di kaji. Bunyamin dan Yusuf ini mempunyai sesuatu tanda di badan mereka atau genetik yang membawa kepada generasi selepas mereka. Cuba perhatikan ayat 12 surah Yusuf. Yahudi yang ada sekarang adalah hasil asimilasi daripada bani Judah dan Benjamin. Nabi Musa yang membawa dan menyelamatkan bani Israel dari penghambaan itu adalah dari sukuan LEVI. Kita telah ketahui bahawa Nabi Musa membawa 70 pengikutnya yang beriman menuju sesuatu tempat. Di katakan, 70 orang inilah di kenali sebagai ‘the lost tribe’ oleh para yahudi. ‘The lost tribe’ ini di katakan dari bani Manaseh dan Ephrahim, dari darah keturunan Nabi Yusuf a.s.

Isteri kedua Nabi Ibrahim, Hajar pula melahirkan bangsa arab yang kita ketahui kini. Akan tetapi, arab terdapat pelbagai suku kaum juga. Apa yang pasti Nabi Muhammad s.a.w adalah dari bani Quraisy. Ada yang menceritakan pada saya tentang terdapat bani Quraisy kuno sebelum bercampur dengan waris HAJAR yang melahirkan QURAISY BARU. Hal ini saya tidak dapat pastikan lagi dan kepada sesiapa yang mempunyai maklumat, silalah berkongsi. Daripada Nabi Muhammad, lahirlah Fatimah dan berkahwin dengan ALI r.a, kemudiannya melahirkan HASSAN dan HUSSIN. Daripada mereka inilah ‘ahli rumah’ mula kedengaran semula. Ternyata, ahlul bait ini berpunca dari waris QURAISY KUNO yang mungkin dari kalangan BAHTERA NUH itu. Ahlul bait kemudiannya di buru oleh para pembenci dan lari ke nusantara. Kita harus tahu bahawa arab mempunyai banyak kaum dan keturunan dan mereka tidak bersatu padu. Lihatlah timur tengah sekarang, meskipun negara arab lain sedang berperang, orang arab lainnya tidak mahu membantu saudara mereka di atas nama ‘ARAB’, bahkan membenarkan musuh melalui ruang udara lagi. Jadi, status ahlul bait ini tidak di gemari oleh orang arab tambahan lagi ianya dari keturunan QURAISY yang terang lagi nyata turun dari kalangan ‘ahli rumah’ Bahtera Nuh.

Isteri ketiga Nabi Ibrahim, Qeturah pula melahirkan ramai anak. Ada yang kata lima dan ada yang kata enam. Bagaimanapun, anak-anak QETURAH ini melahirkan generasi yang hebat dan kuat. Antara nama-nama mereka ialah; Medan, Zimran, Shuah, Yokshan dan Madyan. Peristiwa kaum Madyan dan nabi Syuib itulah yang berasal dari QETURAH ini. Nabi Syuib adalah golongan bangsawan yang berasal dari darah keturunan MADYAN dari QETURAN + IBRAHIM. Dek kerana itulah keluarga Nabi syuib di sanjung tinggi akan tetapi Nabi syuib di benci kerana menghalang para jutawan dan hartawan daripada menipu dalam perniagaan. Ternyata Kaum Madyan adalah kaum yang suka berniaga. Selain dari itu, bangsa seperti AKKADIAN, BABYLON dan CHELDEA adalah antara dari susur galur QETURAH ini.

Daripada MADYAN ini juga, lahirlah suatu bangsa baru yang di namai ARYAN. Lahirnya ARYAN ini adalah apabila CYRUS THE GREAT menakluki MADYAN dan mengabungkannya dengan bangsa PARSI. Proses asimilasi ini berjaya dan ARYAN di katakan bangsa yang kuat peribadinya. CYRUS THE GREAT ini pula di katakan sebagai ISKANDAR ZULKARNAIN. DI dalam HIKAYAT SEJARAH MELAYU, para raja-raja melayu berketurunan Iskandar zulkarnain. Makanya, raja melayu dari keturunan cyrus the great dan ARYAN. Bagaimana ini boleh terjadi?

ARYAN kemudiannya terpecah kepada dua yakni golongan ARYAN TIBETAN dan golongan ARYAN INDIA KUNO. Golongan ARYAN INDIA KUNO inilah yang melahirkan bangsa KEMBOJA ASLI yang mana mendapat penentangan dan melarikan diri lalu menduduki INDO-CHINA. Golongan ARYAN TIBETAN pula melalui tibet dan menetap di sana lalu menjadi ketua agama Hanif pada ketika itu. Seterusnya mereka meneruskan perjalanan menuju YUNNAN dan menuju ke Indo-China juga. Maka, dua golongan ini bertemu di satu tempat yakni di NUSANTARA.

INFO – PENDEKAR SUFI

Dikirim dalam Uncategorized | 1 Komen »

Bangsa Mim Era keluarga al Imran

DIkirim oleh pakcikli00 di 20 Jun 2010



“Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri.”
ayat 84, surah ali-imran

frasa Al-Imran ini adlah berasal dari ahlul imran yakni keluarga imran. Daripada keluarga ini lahirlah Musa dan Harun yang mana menentang kejahatan firaun yang telah lupa daratan dan mengaku sebagai tuhan. Penentangan demi penentangan berlaku dan akhirnya firaun di kalahkan. Daripada keturunan Ali Imran ini juga lahirlah wanita yang mana melahirkan NABi ISa a.s. Nabi Isa a.s yang telah di khianati oleh bangsanya sendiri di naikkan ke langit dan akan turun semula ketika saat kebangkitan akhir zaman akan bermula.

Terdapat kod-kod atau klue-klue di sini. Musa dan Harun adalah saling bersaudara dan menumpaskan Firaun yang mana telah memperhambakan Bani Israel. Maka, berkat pertolongan ALLAH s.w.t, mereka berjaya melarikan diri dan firaun tenggelam di laut merah. Nabi Musa dan kaumnya itu melalui laut yang terbelah dan sampai ke satu daratan yang mana kaum di situ menyembah berhala. Ternyata jarak yang di lalui oleh mereka bukanlah jarak yang dekat akan tetapi agak berjauhan kerana empayar mesir raya amat luas ketika itu. Pada pengamatan saya, mungkin Nabi Musa telah pun tiba di INDIA atau pun tanah Nusantara. Apapun, DIA maha mengetahui. Meskipun demikian, mesti ada orang yang tidak mahu mempercayainya kerana tiada bukti kukuh. Pernahkah anda mendengar frasa “the lost tribe of jews”? Pengkaji sejarah di seluruh dunia sedia maklum bahawa terdapat 12 bani israel yang bertebaran di muka bumi dan akhirnya membentuk yahudi. Kemudiannya dari yahudi, membentuk zionis yang berkitabkan TALMUD sesat itu.

Bani yang di katakan hilang itulah yang tidak dapat di jejaki sehingga tiba masa DIA mahu mengangkatnya kembali. Bani yang hilang ini adalah pengikut Nabi musa dan Nabi Harun yang setia serta beriman. Mereka tidak mengikuti bani israel yang lainnya yang dahagakan tanah. Inilah yang terjadi pada saat ini di mana ZIonis cuba merampas PALESTINE meskipun dulu mereka lari dari berperang dengan bangsa asal Palestine.

Seterusnya, mengenai Nabi ISA a.s, baginda telah di khianati oleh bani israel dan di angkat ke langit. Kluenya di sini adalah, baginda ‘di larikan’ dari bangsa yang di khabarkan akan ‘musnah’ pada akhir zaman di tangan baginda sendiri. Ayat quran sudah cukup memberitahu kita bahawa terdapat kod-kod yang harus di kaji demi kebangkitan masa hadapan. Tapi, kebanyakkan kita takut untuk lakukan demikian kerana risau ‘tercalar iman’ ? !

Apakah dengan mengkaji quran, iman dan taqwa akan tercalar dan hilang ?. Bukankah jika di kaji, maka lagi banyak akan menyakinkan kita pada ISLAM. ISLAM itu mudah tapi ummatnyalah yang menyusahkannya.

Jadi, nampakkah anda tentang kesenimbungan antara ‘dahulu’, ‘kini’ dan ‘masa depan’?

INFO – PENDEKAR SUFI

Dikirim dalam Uncategorized | 2 Komen »

Keujudan bangsa Mim yang tak hilang di dunia

DIkirim oleh pakcikli00 di 20 Jun 2010



Kita semakin menghampiri kepada kemuncak tajuk. Segala puzzle hampir selesai. Cuma tinggal sedikit saja lagi mengenai misteri bangsa MIM ini. Apakah itu MIM dan apa kaitannya dengan MELAYU pula. Mari kita selesaikan misteri ini dengan secepat mungkin dan dengan padat.

Seperi yang saya terangkan sebelum ini, Wasiat Nuh menyuruh bangsa MIM dan anak cucunya menuju ke pentas sunda yang tenggelam. Ini kerana, Pentas sunda adalah tanah paling tinggi dan di kenali sebagai IBU TANAH. Tiap perkara mempunyai ‘center’ atau tempat kelahiran. Begitu juga dengan tanah. Tanah telah berkembang dari daratan pentas sunda yang ketika itu hanya ada satu benua semata-mata. Pentas sunda tetap di situ akan tetapi seperti yang saya beritahu tadi, tiap perkara harus ada batasnya. Jadi, pentas sunda harus ‘mati’. Tapi, penciptaan dunia dan akhirat mempunyai ‘LAW’ dia tersendiri. Tiap yang ‘mati’ akan ‘bangkit’ kembali. Seperti manusia yang mati, akan di bangkitkan di alam barzah dan kemudiannya di alam akhirat. Tapi sebenarnya, Alam barzah itu hanyalah ‘pit stop’ atau hentian semata-mata. Begitu jugalah semua perkara. Sebelum di bangkitkan semula, akan ada ‘hentian seketika’ sebelum kebangkitan sepenuhnya berlaku.

“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain.”
Ayat 6 surah al-anaam

Jika musnah sesuatu bangsa atau kaum itu, akan bangkit sesuatu kaum dari kaum yang di binasakan itu dengan yang lebih baik. Kita adalah generasi dari kaum-kaum yang telah di musnahkan kerana itu adalah sunnahtullah. Tapi, kita harus ingat bahawa tiap kaum dan bangsa baik yang ada sekarang tetap akan mengalami proses yang serupa andai kata mereka tidak kembali ke jalan ALLAH. Tapi, ada suatu bangsa ini tidak akan musnah selama-lamanya.
Bangsa ini adalah bangsa MIM. Kenapa tidak dapat di musnahkan..hebat sangatkah?!

Ya, cukup hebat. MIM ini harus wujud kerana itu adalah ‘perintah’ pada ADAM dan warisnya sehinggalah dunia di kiamatkan. Boleh di katakan bangsa yang terakhir akan ‘mati’ adalah bangsa MIM. Jadi, apakah sebenarnya bangsa MIM ini. Mari kita selesaikan bongkah blok yang terakhir ini.

Mari kita imbas kembali dari ERA NuH, ERA IBRAHIM dan perjalanan seterusnya.
Pada Era Nuh, anak cucu Nabi Nuh akan menjadi raja-raja agung dan memimpin manusia di kala itu. Di dalam bahtera itu, terdapat suatu bangsa yang sudah asimilasi akibat lamanya pelayaran itu. Bangsa itu di namai Bangsa MIM atau Quraisy Kuno (wallahuaklam). Tapi, selepas beberapa ribu dan ratusan tahun, kucar kacir mulai berlaku. Penyembahan berhala mulai berlaku di sana sini. Ia seolah-olah mengulangi kejadian pada ERA ADAM dahulu yang mana terdapat mereka yang menyembah DEWA-DEWI dari waris ADAM yang di beri ILMU SEGALA ini.

Darah keturunan yang sepatutnya menjadi raja di buru dan di bunuh. Bangsa MIM mulai berpuak-puak dan membentuk suku kaum masing-masing. Akhirnya pelbagai bangsa wujud akan tetapi ia di khianati dengan penyembahan sesama makhluk yang sepatutnya tidak berlaku. Dari situlah bencana mulai berlaku. Bangsa-bangsa ini di hapuskan dan di ganti dengan bangsa yang lebih baik. Maka, kitalah generasi di zaman ini menunggu-nunggu detik
‘mati’ bangsa-bangsa seperti yang di beritahu dalam Al-quran.

Seperkara lagi, meskipun banyak bangsa di hapuskan, akan tetapi akan terdapat mereka yang di selamatkan. Golongan yang di selamatkan inilah golongan beriman yang di pimpin oleh para nabi yang juga mempunyai ILMU SEGALA ini. Tapi tidak semua bangsa pada zaman dahulu yang di hapuskan. Ada juga yang berevolusi dan menjadi bangsa pada zaman ini seperti bangsa eropah yang bermula dari golongan Babarian.

Kemudiannya, pada ERA IBRAHIM, isteri-isteri baginda yang datang dari darah keturunan yang mulia banyak melahirkan bangsa yang menjadi induk pada masa kini. Seperti yang kita ketahui, Hajar melahirkan ARAB, Sarah melahirkan Bani isreal dan eropah dan QETURAH melahirkan bangsa pahlawan seperti Babylon, Akkadian, Cheldea dan ARYAN.

INFO – PENDEKAR SUFI

Dikirim dalam Uncategorized | 1 Komen »

Bangsa Mim bertemu dan berakhir di sini

DIkirim oleh pakcikli00 di 20 Jun 2010



“Takkan MELAYU hilang di DUNIA” – Hang Tuah

Inilah frasa yang di sebut oleh Laksamana Hang Tuah dan ia bagai di paku pada memori setiap ‘melayu’ yang melayu pada zaman kini. Hang Tuah adalah seorang pendekar (bukan pesilat) yang mendapat ilmu yang tinggi dari guru-guru beliau yang amat hebat dalam hal agama dan kebatinan. Biasanya, suatu perkataan itu akan terus di lupakan dan terus berkubur dek masa. Akan tetapi, frasa dari Hang Tuah ini bagai suatu wasiat yang harus kita ‘tepati’. Maka, dek kerana itulah tiap kali musuh dair luar datang menyerang, tiap kali itu jua kebangkitan akan di rasai.

Apapun, sebelum kita memasuki bab terbaru itu, mari kita selesaikan bongkah klue yang terakhir ini. Seperti yang saya katakan tadi, tiap bangsa ada ‘matinya’ dan di ganti dengan yang lebih baik. Yang mengantikan itu pula adalah golongan beriman yang di pimpin oleh para nabi
dan rasul sehinggalah sekarang. ERA IBRAHIM adalah era terakhir di mana percambahan bangsa berlaku selepas ERA NUH. Dari IBRAHIM lahirlah bangsa ARAB, ISRAEL, EROPAH, ARYAN dan banyak lagi. Memang patutlah baginda di gelar sebagai BAPA BANGSA.

Bangsa Aryan dari keturunan QETURAH telah bertemu di Indo-China, Nusantara.Manakala, bangsa arab pula di temukan dengan aktiviti perdagangan dan perkahwinan campur sejak era kesultanan melayu lagi. Bangsa Israel yang terpilih pula di bawa oleh Nabi Musa dan ianya tidak di ketahui kerana terang dan jelas golongan mereka ini di gelar sebagai ‘the lost tribe’. Kalau sudah ‘lost’ bagaimana pula dapat di bongkar. Jika, tak dapat di bongkar, kenapa pula ramai bercerita mengenai ini. HAHAHA…jangan bimbang, inilah di katakan ‘MASA SUDAH TIBA’. Jika anda mengkaji hadis nabi mengenai kebangkitan bermula dari timur di akhir zaman, ada hadis menyebut mengenai ‘apa saja yang di sembunyikan akan jelas sejelasnya’.

Selain dari itu, bangsa cina juga berasimilasi di NUSANTARA sejak dulu kala lagi. Bangsa India juga begitu. Bangsa Eropah pula telah datang selepas era kolonial dan perkahwinan campur terus berlaku. Sebagai contoh, ACEH adalah frasa dari konsonan Arab, Cina, English dan Hindu (India). Maka, bercampurlah segala bangsa dari jurai IBRAHIM dan MUHAMMAD di NUSANTARA ini.

Dek kerana itulah apabila di tanya, siapa itu melayu, maka semua pening kerana ada yang berwajah cina, orang putih, arab dan sebagainya di nusantara ini. Jadi, siapakah bangsa MIM itu? Rasanya anda sudah tentu dapat mengagak jawapannya. Bangsa MIM itu adalah
“Bangsa campuran yang tiada berbangsa tetap dari jurai kenabian”…Bagaimana harus ‘mati’ sedangkan asimilasi bangsa MIM ini sentiasa ‘updated’ sehinggakan ianya tiada berbangsa. Jadi, adakah kita boleh katakan MELAYU itu adalah bangsa MIM seperti mana di dalam BAHTERA NUH itu? Anda sendiri yang jawab. Saya sudah memberi pelbagai data dan kini, andalah yang mempromosikannya agar wasiat NABI MUHAMMAD tentang kebangkitan dari TIMUR ini benar-benar terjadi.

……………………………………………………………

Artikel hadapan akan membincangkan kod-kod yang terdapat di sekitar kita mengenai bangsa MIM ini. Selain itu, apakah kaitannya bangsa MIM terbaru ini dengan masa depan. Apakah pula cabaran yang terpaksa di hadapi oleh bangsa MIM terbaru ini. Bangsa MIM adalah bangsa ‘ahli rumah’ dari bahtera nabi noh, maka apa kod yang membuktikan kita inilah bangsa MIM yang sebenar sedangkan yahudi dan amerika juga bangsa asimilasi?! Apa pula maksud Melayu itu dan kaitannya dengan MIM ini. Apakah peranan kita demi kebangkitan timur seperti di wasiatkan oleh NABI MUHAMMAD seperti mana wasiat ADAM dan NUH sebelum ini? Saksikan segalanya di dalam artikel BANGSA ‘MIM’ – tak hilang di dunia (siri akhir) pada masa akan datang. Sekian wassalam

……………….

rujukan:-

-Al-QURAN dan hadis
-EDEN in the east, STEPEHN OPPENHEIMER
-ATLANTIS; FINALY FOUND, Prof Arysio Santos
-Hikayat Inderapura
-Hikayat Merongmahwangsa
-Hikayat Sejarah Melayu
-cerita-cerita orang tua

INFO – PENDEKAR SUFI

Dikirim dalam Uncategorized | 1 Komen »

Bangsa Mim tak hilang di dunia

DIkirim oleh pakcikli00 di 20 Jun 2010



Mari kita imbas kembali apa yang sudah berlaku pada siri-siri yang lepas. Kepada yang baru mengikuti kisah ini, saya cadangkan anda untuk membaca siri-siri lalu kerana mungkin ianya dapat membantu anda dalam perihal yang sedikit sukar untuk di cerna oleh akal dan minda. Siri di dalam nusanaga kebanyakannya adalah dari kajian, pendapat, cerita dan pengalaman peribadi penulis. Oleh yang demikian, segala ‘kunci-kunci’ yang telah dan akan di berikan ini hanya ‘tools’ untuk ‘explorasi’ anda demi merealisasikan sebuah kebangkitan yang sering di ungkapkan oleh muslim di seluruh dunia. Apa yang pasti, sebagai orang timur, kita mempunyai amanah dan tanggungjawab yang cukup besar dalam merealisasikan kebangkitan itu kerana itu adalah datangnya dari mulut baginda rasullullah sendiri.

Kisah bermula apabila penciptaan ADAM di dengki oleh AZAZIL di alam ‘syurga’. Dek kerana ilmu nama-nama serta ‘kesempurnaan’ ADAM, maka AZAZIL bertukar menjadi IBLIS
demi menyesatkan anak cucu ADAM sehingga tempoh maut mereka tamat bila tiba hari kiamat. Maka turunlah ADAM dan isteri ke bumi yang ketika itu telah di huni oleh pelbagai jenis makhluk tapi masih terumbang ambing tiada khalifah untuk menerajui langit dan bumi. Kedatangan ADAM dan isteri telah membawa kepada satu penyatuan besar-besaran yang di kenali sebagai ‘satu umat’.

Nabi ADAM juga telah di bantu oleh anak-anaknya yang bertaraf dewa-dewa. Dewa-dewi ini adalah anak ADAM yang di beri ilmu segala sama seperti ADAM. Dek kerana ilmu itulah
mereka dapat menjadi khalifah langit dan bumi. Tapi, kesesatan telah berlaku di mana ada segolongan manusia mengidolakan mereka sehingga mereka membuat patung-patung untuk di sembah. Terdapat juga penguasaan Nephilim gergasi waris AZAZIL+fallen angle yang mana telah merosakkan segala kesucian ‘satu umat’. Terdapat juga Dewa-dewi yang telah belot dalam penyatupaduan umat ini. Meskipun mereka belot tapi mereka tidaklah belot terhadap tuhan dan rasulnya. Mereka ini berperanan untuk menjadikan ERA ADAM menuju ke ERA BARU.

Era baru itu adalah era ‘dark and light’ yang mana perang telah berluasa dan kebatilan mula menguasai. Pada tika inilah Lemuria dan Atlantis mencapai ‘Golden Age’. Akhirnya, mereka semua telah di musnahkan oleh banjir besar NUH. Hanya golongan yang beriman saja yang terselamat. Tidak semua golongan beriman itu menaiki bahtera NUH. Ada antara mereka berada di tempat tinggi atau di gua-gua. Mereka yang terselamat di dalam bahtera itu di asimilasikan lantas menjadi satu golongan yang di namakan MIM atau quraisy kuno. Anak-anak NUH telah di turunkan di suatu tempat yang berasingan bersama pengikut-pengikut mereka. Raja peguasa hanya boleh di lantik dari kalangan keluarga waris NUH sahaja, manakala yang lainnya yakni pengikut haruslah menjalani kehidupan seperti biasa. Waris-waris NUH tahu bahawa tempat yang mereka turun itu bukanlah kampung halaman mereka yang telah musnah. Jadi, di atas wasiat NUH, mereka harus sentiasa bergerak menuju ke tempat asal mereka yakni PENTAS SUNDA.

Di sepanjang perjalanan mereka, ada saja ketamadunan yang hebat di buka. Bersama mereka adalah ilmu mengenai teknologi, sains, matematik, astronomi. pertanian dan maritim. Paling penting bersama mereka ialah ‘kisah golongan beriman’ untuk di jadikan ‘guideline’ serta perikatan. Oleh kerana itulah kalau di kaji, ketamadunan dulu kala seakan-akan mempunyai kisah penciptaan, raja-raja dan keagamaan yang hampir sama. Hanya masa merubah sedikit demi sedikit. Bila masa sudah berlalu, waris golongan ini tadi mulai mengamalkan kebatilan dan kesesatan sehinggalah di turunkan para nabi dan rasul.

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat” ayat 33, surah ali-imran

Tapi, terdapat nabi yang mana menjadi ‘topik utama’ di dalam Quran. Antaranya adalah Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Keluarga Ali Imran dan Baginda rasul Muhammad s.a.w. Mereka ini di ‘utama’kan bila terdapat surah-surah mengenai mereka untuk kita kaji salasilah mereka. Meskipun terdapat ramai lagi nabi, tapi untuk kaji ini, saya cuma mengambil sedikit sahaja dan semuanya telah terangkum sekaligus.

Era Ibrahim dan tiga isterinya yakni SARAH, HAJAR dan QETURAH atau JAWIYAH ini telah melahirkan pelbagai bangsa di dunia ini. SARAH melahirkan bangsa bani israel dan eropah. HAJAR melahirkan bangsa arab dari keturunan ismael. QETURAH atau JAWIYAH ini pula melahirkan bangsa perkasa seperti cheldea, akkadian, madyan dan sebagainya. Tapi, hanya bangsa MADYAN yang mampu berevolusi kerana telah di satukan oleh CYRUS the great atau di kenali sebagai Iskandar ZUlkarnain. Bangsa MADYAN ini di gabungkan dengan bangsa parsi yang melahirkan bangsa ARYAN. Dari ARYAN membawa kepada KEMBOJA asli yang akhirnya lari ke tanah INDO-CHINA dan membuka empayar FUNAN.

Dari ARYAN juga, mereka menjadi bangsa TIBETAN yang mana membawa diri ke YUNNAN dan akhirnya ke tanah sumatra. TIdak berapa lama kemudian, Bangsa ini bercampur lagi dengan golongan pedagang dari bangsa Arab bersusur galur ahlul bait. Surah Al-imran dan kisah Nabi MUSA juga mempunyai ‘kunci’ takkala baginda membawa 70 dari pengikutnya yang beriman meuju ke suatu tempat di timur. Ini di buktikan dalam ayat quran yang membawa maksud, baginda dan para pengikut tiba di sutu tempat yang menyembah berhala. Pada ketika itu, penguasaan firaun amat besar. Jadi, untuk melihat di manakah nabi MUSA telah ‘landing’, maka kita harus lihat peta zaman dulu di bawah pengaruh Firaun. Kita harus melihat negara manakah yang tidak tergolong dalam penguasaan Firaun dan sekutunya. Kaji di kaji, saya berpendapat mereka mungkin telah sampai ke INDIA atau mungkin ke tanah JAWI yakni SUMATRA atau tanah JAWA. Dek kerana itulah terdapat perbezaan di antara peragai penduduk sumatra/semenanjung dengan kepulauan JAWA yang sedikit gasar (ini kerana mereka telah melayari lautan dan di ‘implan’kan sifat kasar dan berjiwa kental.)

Para pendatang (kaum muhajirin) ini juga berasimilasi dengan penduduk asal tanah jawi/Nusantara yakni orang asli. Kemudiannya, ketika empayar melaka sedang meningkat naik, asimilasi di teruskan dengan kaum dari china dan india datang berdagang. Takkala perang berlaku, asimilasi di teruskan dengan percampuran dengan bangsa eropah. Kini, hasilnya kita dapat melihat satu bangsa yang cukup-cukup sukar untuk di tafsirkan sebagai ‘bangsa’. Jadi, adakah benar Melayu itu bangsa yang tidak akan hilang seolah-olah terlepas dari sunnatullah ‘tiap umat ada umurnya’?